Memahami bahwa layanan purna jual sangat penting bagi konsumen, PT Astra Honda Motor sebagai produsen dan pemegang merek sepeda motor Honda di Indonesia, AHM menjadikan kualitas layanan di setiap bengkel resminya sebagai perhatian utama.
Jalan yang diambil oleh AHM untuk mewujudkan kualitas layanan bengkel resmi yang terbaik adalah dengan mencetak teknisi dan service advisor yang kompeten melalui Astra Honda Motor Technicall Skill Contest (AHTSC).
Kontes tahunan ini diselenggarakan untuk para teknisi dan service advisor dari seluruh bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dari seluruh Indonesia. Mereka diberi kesempatan untuk berkompetisi dari segi pengetahuan dan keahlian dalam praktik pelayanan konsumen di bengkel AHASS.
Tahun ini AHTSC kembali diselenggarakan untuk ke-25 kalinya. Proses seleksi telah diselenggarakan pada periode Januari-Juli 2018. Seleksi cukup ketat dan dilakukan secara bertahap mulai dari tingkatan sub-regional, kabupaten, hingga provinsi.
Proses seleksi tersebut berhasil menyaring 27 teknisi dan 27 service advisor terbaik dari 19.502 teknisi dan 1.795 service advisor dari seluruh dealer Honda di Indonesia. Selasa, (14/8/2018) AHTSC 2018 mereka adu skill untuk meraih gelar juara nasional pada ajang final AHTSC 2018 yang diselenggarakan di Bandung.
"Mereka adalah garda terdepan dalam layanan purna jual. Kami dengan semangat memberi layanan purna jual terbaik bagi konsumen berharap melalui kompetisi ini mereka termotivasi untuk meningkatkan kompetensi, kemampuan, dan keterampilan," ujar Wedijanto Widarso, General Manager Technical Service Division AHM pada gelaran final AHTSC.
Pengujian untuk teknisi meliputi uji teori tertulis dengan soal pilihan ganda, analisa masalah, uji kemampuan menggunakan peralatan bengkel, proses pengukuran, bongkar pasang mesin, hingga penanganan masalah pada kendaraan (troubleshooting). Sementara service advisor diuji dalam hal teori, teknik, dan praktik layanan konsumen.
AHM pun melakukan beragam pengembangan dalam penyelenggaraan AHTSC menyesuaikan dengan perkembangan teknologi pada motor produksi Honda. Tahun ini uji kompetensi AHTSC memasukkan materi terkait teknologi injeksi PGM-FI dan Smart Key. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada AHTSC 2018 uji skill secara praktik diselenggarakan dengan konsep role play situasi dan alur kerja di bengkel AHASS.
Selain itu, AHTSC tahun ini juga memiliki kelas baru khusus untuk teknisi big bike. Kontes di kelas ini diselenggarakan lebih dulu pada 27-29 Juli 2018 di Jakarta. Sebanyak 19 orang teknisi big bike dari 11 Big Wing Dealer Honda di seluruh Indonesia mengikuti kontes ini.
"Keberadaan big bike Honda di Indonesia baru dua tahun tetapi animo masyarakat untuk kelas motor ini cukup tinggi. Kategori ini diadakan karena sebagai pemegang merek kami merasa perlu mengukur kemampuan teknisi dan layanan servis untuk motor-motor premium berteknologi tinggi Honda," ujar Wedijanto.
Mengingat varian big bike yang dipasarkan di setiap negara berbeda-beda, Dady Hendratno, Manager Technical Training Department PT. AHM, mengatakan persiapan dan pengujian skill teknisi big bike dilakukan pada tipe big bike 500 cc. Tipe yang paling umum digunakan di setiap negara.
Tiga nama keluar sebagai pemenang utama dari masing-masing kategori. Pemenang juara 1 hingga juara 3 secara berurutan di kategori teknisi big bike adalah Dodik Kuswinarno dari Mitra Pinasthika Mulia, Tedi Eka Budiana dari Astra Motor Yogyakarta, dan Surya Purnomo Hadi dari Mitra Pinasthika Mulia Surabaya.
"Untuk trouble shooting sebenarnya big bikecenderung lebih simpel. Perbaikan motor penting tetapi komunikasi dengan konsumen sangat penting. Kami harus bisa merangkul konsumen,” ujar Dodik Kuswinarno.
Juara 1 sampai 3 di kategori teknisi AHASS secara berurutan adalah Masngudin dari Daya Cipta Motora, Tri Wahyudi dari Astra Motor Semarang, dan Robertus Hendry Purwantoro dari Astra Motor Palembang. Sementara dari kategori service advisor secara berurutan adalah Nispi Rohmansyah dari Astra Motor Semarang, Moh Riduan dari Mitra Pinasthika Mulia, dan Taufik Hidayat dari Tunas Dwipa Matra. Persiapan yang matang baik dari segi kompetensi dan mental menjadi modal utama para pemenang.
" Jika terbiasa bekerja sesuai alur, prosedur, dan standard seharusnya pasti bisa menjalani kontes dengan baik. Tantangan terberatnya bagi saya di mental. Bagaimana bisa menghadapi ujian tanpa rasa grogi itu sulit," ujarnya.
Hal senada dikatakan Nispi Rohmansyah, juara satu kategori service advisor. "Lawan terberat dalam kompetisi ini adalah diri sendiri. Harus bisa tenang, enggak grogi. Sama juga di pekerjaan service advisor sehari-hari. Harus bisa mengendalikan diri sendiri. Kalau konsumen sedang menyampaikan unek-uneknya, kita dengarkan dengan baik," ujarnya.
Melaju ketingkat internasional
Perjalanan para juara utama akan berlanjut kekompetisi tingkat Asia Oceania pada akhir tahun 2018 di Surabaya, dimana PT AHM merupakan tuan rumah. Mereka akan kembali adu skill melawan para teknisi dari 12 negara Asia Oceania. Para juara AHTSC menyatakan kesiapannya untuk melaju ke kompetisi tersebut.
"Saya optimis 80 persen di kategori big bike kita bisa meraih juara. Ini karena big bike merupakan kategori baru, selain itu bengkel resmi untuk big bike terbaik se-Asia Tenggara ada di Indonesia,” kata Dodik Kuswinarno.
Nada positif menyambut kompetisi se-Asia Oceania pun datang dari AHM. Meski tidak mudah, AHM optimis para juara AHTSC dapat meraih gelar di kompetisi tersebut. "Jika melihat rekam jejaknya kita selalu berada di tiga besar. Kita pernah juara satu, di Vietnam waktu itu kita juara dua," ujar Dady Hendratno. Dalam waktu dekat para juara akan menerima sejumlah pembekalan dan kembali melakukan persiapan di dealer tempat bertugas masing-masing.