Kilas

Tegas Terhadap Perusak Lingkungan, Olly Cabut 42 Izin Tambang

Kompas.com - 30/08/2018, 17:52 WIB

BITUNG, KOMPAS.com - Pemerintah provinsi Sulawesi Utara terus mendukung upaya konservasi lingkungan. Salah satu bentuknya dengan mengakomodasi kawasan hutan dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) provinsi Sulawesi Utara.

Demikian diungkapkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey pada peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Taman Wisata Alam Batu Putih, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (30/8/2018).

Adapun acara tersebut turut dihadiri, antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

"Kami maknai Hari Konservasi Alam Nasional ini dengan mensyukuri karunia Tuhan atas sumber daya alam dan melimpahnya keanekaragaman hayati. Perwujudannya dengan upaya konservasi untuk menjaga kelestarian alam," ucap Olly.

Menurut Olly, sebagai komitmen melestarikan alam Sulawesi Utara, pihaknya tidak akan menerapkan izin tambang, baik dalam bentuk kontak karya (KK) maupun IUP di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang luasnya dibawah 2.000 meter persegi. Bahkan, pemerintah telah mencabut izin usaha pertambangan (IUP).

"Kami sudah menutup 42 tambang supaya pelestarian alam lebih baik," ungkap Olly disambut tepuk tangan hadirin.

Sebagai dampak ketegasan Olly dalam melestarikan lingkungan, pariwisata Sulawesi Utara (Sulut) pun berkibar.

"Sektor pariwisata merupakan leading sector pembangunan di Sulut. Selama tiga tahun terakhir, terjadi peningkatan yang signifikan terkait jumlah kunjungan wisatawan ke Sulut," ungkap Olly.

Untuk diketahui, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulut tahun ini per Juni 2018 sebanyak 59.125 orang.

Angka itu sudah jauh lebih besar dari capaian pada 2016 yang sebanyak 48.288 orang.

Sementara itu, Siti Nurbaya mengutarakan apresiasinya terhadap Gubernur Olly dan jajarannya dalam melestarikan lingkungan.

Siti turut memberi penghargaan kepada Olly atas peran aktifnya dalam penguatan fungsi pengelolaan Taman Nasional Bunaken serta konservasi jenis eks situ jalak bali dan rusa tutul.

"Saya mengapresiasi Bapak Gubernur yang gigih melestarikan alam. Ini harus menjadi sikap hidup dan budaya bangsa," ucap Siti.

Siti melanjutkan, kampanye konservasi alam mesti terus digalakkan.

"Kehidupan manusia tergantung pada alam. Bila semua itu rusak atau musnah, pasti berpengaruh kepada kehidupan kita juga," tuntas Siti.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau