Advertorial

Komunitas Salihara Gelar Pementasan Monolog Sutan Sjahrir

Kompas.com - 19/09/2018, 14:22 WIB

Komunitas Salihara menggelar pementasan Monolog Sutan Sjahrir bertempat di Teater Salihara pada Hari Sabtu dan Minggu tanggal 18-19 Agustus 2018. Pentas ini dimulai pukul 20.00 WIB.

Pentas Monolog Sutan Sjahriradalah produksi Komunitas Salihara dalam rangka peringatan 10 tahun Komunitas Salihara. Lakon ini adalah upaya menjenguk dari luar jeruji ke babak paling samar dalam hidup salah satu tokoh Revolusi Indonesia, Sutan Sjahrir.

Berlatar ketika Sutan Sjahrir mendekam di penjara pada tahun 1962, monolog ini menampilkan renungannya tentang Revolusi Indonesia dan kehidupan pribadinya sebagai manusia politik, juga ide-idenya tentang demokrasi serta pendidikan politik bagi rakyat.

Latar belakang pemilihan Sutan Sjahrir

Komunitas Salihara menampilkan sosok Sutan Sjahrir karena percaya bahwa ia adalah sosok yang sangat kompleks, baik dalam kehidupan pribadi maupun karier intelektual dan politiknya yang menantang bagi kerja keaktoran dan penyutradaraan.

Di samping itu, Komunitas Salihara berpendapat bahwa suara Sjahrir patut untuk didengar pada saat sekarang; ketika Tanah Air dipenuhi sekian banyak suara yang mengusung “politik identitas” dan sektarianisme.

Pemeran, sutradara, dan penulis naskah

Tokoh Sutan Sjahrir diperankan oleh Rendra Bagus Pamungkas, disutradarai oleh Rukman Rosadi dengan naskah yang ditulis oleh Ahda Imran. Karya ini “perdana dunia” di SIPFest 2018. Berikut adalah profil ketiganya:

1.      Rukman Rosadi

Menamatkan pendidikan pascasarjana Penciptaan Teater di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Ia sempat memperdalam seni peran di Departemen Film dan Teater di UCLA California, Amerika Serikat.

Pada 2002 ia mendirikan Saturday Acting Club (SAC) yang hingga saat ini telah menampilkan lebih dari 30 pertunjukan di dalam dan luar negeri.

Selain produktif di teater, ia juga berperan di beberapa film layar lebar dan film pendek. Sebagai sutradara, saat ini ia juga sedang menyiapkan sebuah karya untuk SCOT Asian Director Festival di Jepang.

2.      Rendra Bagus Pamungkas

Menamatkan pendidikan sarjana bidang teater di ISI Yogyakarta dan Pascasarjana Kajian Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Ia pernah terlibat sebagai aktor dalam beberapa produksi Saturday Acting Club, Teater Gandrik, Teater Garasi, Teater Gardanala, Kelompok Seni Teku, Jogja Broadway dan Whani D-Project.

Ia juga berperan di film layar lebar seperti film Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015) dan Wage (2017). Saat ini juga sedang berproses dalam film baru di bawah arahan Joko Anwar.

3.      Ahda Imran

Penulis puisi, cerpen, novel, drama, dan esai. Buku puisinya yang telah terbit adalah Dunia Perkawinan (1999), Penunggang Kuda Negeri Malam (2008) dan Rusa Berbulu Merah (2014).

Ia juga menulis lakon Inggit, Tan Malaka: Saya Rusa Berbulu Merah, Empat Perempuan dan Perempuan-Perempuan Chairil. Musim panas 2016, ia menjadi seniman  mukiman di Paris untuk penulisan novel dan telah terbit dengan judul Jais Darga Namaku (2018).

Informasi selengkapnya mengenai pementasan Monolog Sutan Sjahrir, kunjungi situs web www.salihara.org atau akun Twitter @salihara dan Facebook ‘Salihara’, bisa juga hubungi 0217891202 dan 08170771913.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com