Advertorial

Tilik Ndeso, Mengenal Potensi Desa Sekitar untuk Awali Borobudur Marathon 2018

Kompas.com - 20/09/2018, 18:54 WIB

Sebagai objek wisata utama di Jawa Tengah, hampir segala hal yang berhubungan dengan Borobudur selalu menarik. Terbukti dengan berbagai aktivitas yang dilaksanakan di candi ini menjadi perhatian. Salah satunya adalah Borobudur Marathon.

Setelah sukses dilaksanakan pertama kali pada tahun 2017, tahun ini Borobudur Marathon 2018 hadir dengan semangat baru, yaitu Raising Harmony. Keseimbangan antara pelari, wisatawan, dan masyarakat lokal merupakan keseimbangan yang harus terus dijaga agar terus bergerak dalam gerakan yang satu dan sama, di antara perbedaan yang ada.

Alasan tersebut menjadi latar belakang untuk mengawali Borobudur Marathon dengan melakukan acara Tilik Ndeso. Acara yang diselenggarakan di Balai Ekonomi Desa Candiredjo, Magelang, Jawa Tengah ini bertujuan untuk menggali potensi lokal untuk ditawarkan kepada pelari dan wisatawan, sehingga Borobudur Marathon dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Tentu saja, hal tersebut bercermin dari peningkatan perekonomian ribuan pelaku usaha lokal saat Borobudur Marathon 2017 berlangsung. Tahun lalu, nominal uang yang beredar selama pelaksaan event mencapai Rp 14 miliar.

Maka dari itu, acara yang diselenggarakan oleh Pemprov Jawa Tengah yang berkolaborasi dengan HarianKompas dan disponsori oleh Bank Jateng ini diharapkan memiliki dampak yang semakin signifikan bagi perekonomian warga. “Kita harus ingat bahwa pelari adalah sekaligus wisatawan yang pasti juga tertarik melihat keunikan dan keindahan di sekitar Borobudur,” ujar Kepala Biro Harian Kompas Yogyakarta Bambang Sigap Sumantri pada (09/08/2018) lalu.

-- -

Dampak positif lain dari Borobudur Marathon, juga terlihat dari peningkatan jumlah homestay di sekitar Borobudur. Inilah mengapa Borobudur Marathon menjadi acara tahunan yang ditunggu warga.

Tak hanya untuk menggali potensi desa sekitar, acara Tilik Ndeso juga bertujuan untuk mengenal lebih dekat dengan masyarakat sekitar. Hasil dari acara ini adalah panitia Borobudur Marathon ingin memperkenalkan berbagai potensi wisata lain di daerah Jawa Tengah.

Tim Tilik Ndeso menemukan berbagai atraksi wisata, kerajinan, kesenian, dan kerajinan baru yang bisa dikunjungi oleh pelari maupun wisatawan. Beberapa di antaranya adalah Pasar Papringan di Temanggung. Pasar Papringan adalah pasar yang berada di tengah kebun bambu di Desa Ngadiprono, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.

Pasar Papringan diselenggarakan setiap Minggu Wage dan Pon. Pengunjung dapat menikmati makanan khas desa dan tidak menggunakan kemasan plastik. Pengunjung juga dapat melihat berbagai kreasi dari bambu. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com