Kilas

Gubernur Olly Beberkan Kemajuan Pembangunan Sulut di Berbagai Bidang

Kompas.com - 25/09/2018, 21:00 WIB

KOMPAS.com – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengungkapkan provinsi Sulawesi Utara berhasil menunjukkan kemajuan pembangunan di berbagai bidang. Capaian ini bisa terwujud dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Olly menjelaskan, kemajuan tersebut dapat dilihat dari perkembangan makro pembangunan Sulawesi Utara. Pada 2015 pertumbuhan ekonomi Sulut ada di angka 6,12 persen, kemudian meningkat menjadi 6,32 persen pada 2017.

"Pencapaian ini jauh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 5,07 persen," ungkap Olly dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sulut dalam rangka Hari Jadi ke 54 Provinsi Sulut, Senin (24/9/2018).

Lebih lanjut, Olly menyebutkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulut Tahun 2017 berada pada angka Rp.110,16 triliun dengan pendapatan per kapita sebesar Rp 44,76 Juta.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Sulut didorong oleh strategi Pemprov Sulut dalam meningkatkan lapangan usaha dan kinerja konsumsi pemerintah. Di antaranya melalui percepatan penyerapan anggaran, meningkatkan kinerja ekspor serta investasi.

"Data realisasi investasi, Penanaman Modal Asing (PMA) di Sulut mencapai Rp.4,6 Triliun, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp.1,4 Triliun, sehingga total investasi berjumlah Rp.6 Triliun," kata Olly seperti dalam rilis yang Kompas.com terima, Selasa (25/9/2018). 

Tidak hanya itu, kata Olly, kinerja ekspor juga meningkat hingga  972,7 juta dollar AS. Lalu, peningkatan kinerja perbankan juga tercermin dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 5 triliun. Dana ini kemudian kembali disalurkan kepada masyarakat. 

Olly mengungkapkan pula, kinerja positif dari sektor ekonomi Sulut itu searah dengan tingkat inflasi. Sulut berhasil menekan tingkat inflasi mereka sepanjang tahun 2017 dan 2018 hingga mencapai angka 2,44 persen.

Pencapaian pembangunan ekonomi ini, menurut dia, juga dipacu dari sektor pariwisata yang merupakan penggerak utama pembangunan.

Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Sulut. Pada September 2018 jumlah wisman yang berkunjung mencapai angka 206.264 wisman, meningkat dibandingkan tahun 2017 yang haanya sekitar 80 ribu orang.

Lebih jauh, Olly mengatakan, menggeliatnya perekonomian Sulut juga diwujudkan dengan gencarnya pembangunan sektor infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan fasilitas perhubungan, serta energi.

Olly turut mengapresiasi percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, secara bertahap pembangunan-pembangunan tersebut telah menampakan hasil menjanjikan untuk kemajuan Sulut.

Misalnya, pembangunan Bendungan Kuwil sebagai bendungan multifungsi akan selesai tahun 2019. Pembangunan Bendungan Lolak sebagai irigasi dan pengairan akan selesai juga Tahun 2019.

Sementara itu, jalan provinsi yang sudah dibangun mencapai 926 km. Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung pada tahap awal akan berfungsi di akhir tahun 2018, serta pembangunan jalan outer III akan diselesaikan tahun 2019, ini melengkapi ringroad I dan II.

Menurut Olly, pembangunan jalan ini akan memudahkan mobilitas barang dan jasa di 15 Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami ingin rakyat Sulawesi Utara, baik yang tinggal di perkotaan dan pedesaan dapat menikmati manfaat dari infrastruktur yang memadai, sehingga mereka bisa melaksanakan aktifitasnya dengan nyaman dan lancar. Termasuk jaringan listrik, komunikasi, serta mobilitas barang maupun jasa," imbuh Olly.

Selain Gubernur Olly, Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sulut juga dihadiri oleh wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Ketua TP-PKK, Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan, Wakil Ketua TP-PKK, Kartika Devi Kandouw-Tanos, dan perwakilan dari kabupaten dan kota se Sulut.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com