INFO MANDIRI TASPEN

Bank Mantap Perkuat Komunitas Wirausaha di Malang

Kompas.com - 28/09/2018, 14:47 WIB

Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) menunjukkan komitmennya untuk terus berpartisipasi dalam menjaga kesejahteraan pensiunan melalui aktivitas bisnis dan sosial. Salah satu fokus Bank Mantap adalah memberikan kesempatan untuk berwirausaha agar masa pensiun diisi oleh hal-hal yang produktif. Salah satunya adalah pembekalan tentang bisnis tanaman hidroponik.

Untuk menunjang hal tersebut, Bank Mantap membangun sebuah green house hidroponik di Pangkalan TNI AL Kota Malang. Green house hidroponik tersebut dapat dimanfaatkan oleh Anggota TNI AL yang memasuki masa pensiun dan para pensiunan TNI di Kota Malang sebagai sarana pelatihan wirausaha.

“Rumah Hidroponik Mantap” diresmikan secara langsung oleh Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) V Laksamana Pertama TNI Edwin S.H. dan Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso di Pangkalan TNI AL Kota Malang, Kamis (27/9/2018). Turut mendampingi peresmian tersebut Direktur Operasi PT ASABRI (Persero) Adiyatmika dan Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Nurkholis Wahyudi

Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan bahwa pelatihan wirausaha yang dikembangkan oleh Bank Mantap sejak 2017 berkembang secara signifikan.

“Sampai dengan Agustus 2018, Bank Mantap mampu memberikan pelatihan wirausaha kepada 485 orang pensiunan PNS dan TNI/Polri di seluruh Indonesia. jumlah tersebut terbagi dalam tiga pelatihan yang berbeda yaitu 220 orang mengikuti pelatihan hidroponik, 117 orang ikut pelatihan ternak ayam, dan 61 orang mengikuti pelatihan handicraft. Jumlah ini meningkat pesat dari tahun 2017 yang hanya 59 orang peserta,” ungkap pria yang biasa dipanggil Jos ini.

Selain pelatihan wirausaha, Bank Mantap juga menyalurkan kredit produktif bagi para pensiunan. Perkembangan yang signifikan juga tampak dari pencairan kredit yang diberikan oleh Bank Mantap kepada pensiunan.

“Dengan meningkatnya jumlah peserta pelatihan wirausaha, kredit yang diberikan untuk modal usaha para peserta tersebut juga meningkat, terlihat penyaluran kredit khusus untuk peserta wirausaha tersebut pada bulan Agustus 2018 berkisar Rp 5,52 miliar atau meningkat 221,4 persen secara year on year (yoy). Secara keseluruhan kredit pensiunan yang disalurkan sampai dengan Agustus 2018 sebesar Rp 12,262 triliun dengan persentase tumbuh 92,3 persen secara yoy serta 77,7 persen dengan komposisi kredit produktif” ungkap Jos.

Khusus pelatihan hidroponik di Kota Malang, Bank Mantap memberikan bantuan pelatihan sebesar Rp 662 juta. Biaya tersebut merupakan investasi perseroan dalam memberikan solusi dari hulu hingga hilir, setiap peserta mendapatkan motivasi dan teori usaha hingga bantuan pemasaran dalam berwirausaha.

“Untuk pelaksanaan program ini, perseroan menjalin kerjasama dengan para pengusaha yang terpilih, dalam membina serta memberikan pendampingan jenis usaha yang sesuai dengan potensi lokal daerah tempat para pengusaha dan pensiunan tersebut berada, seperti di Kota Malang sesuai kajian kami usaha yang paling berpontensi adalah budidaya hidroponik sesuai keadaan geografi yang berada di dataran tinggi” tambah Jos.

Direktur Operasi PT. ASABRI Adiyatmika mengungkapkan bahwa pelatihan wirausaha ini merupakan komitmen untuk membantu mencari jalan keluar dari permasalahan pensiunan.

“Kerja sama dengan Bank Mantap ini juga berkaitan dengan ditunjuknya PT. ASABRI sebagai agent of development oleh Kementerian BUMN. Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberikan semangat bagi anggota TNI yang akan memasuki masa pensiun. Paling tidak ada sesuatu yang diandalkan atau hobi baru untuk mengisi kegiatan sehari-hari,” ujar Adi.

Danlantamal V Laksamana Pertama TNI Edwin berharap agar kegiatan ini mampu dimaksimalkan khususnya bagi prajurit TNI yang akan memasuki masa pensiun dalam waktu dekat. Ia juga berharap adanya pengusaha yang bisa memberikan pendampingan untuk kegiatan ini.

“Setiap prajurit pasti memasuki masa pensiun. Pelatihan ini merupakan langkah yang baik untuk mengantisipasi masa pensiun yang banyak merubah keadaan salah satunya ekonomi. Untuk menyukseskan pelatihan ini tentu dibutuhkan keterlibatan banyak pihak. Mudah-mudahan banyak pengusaha secara sukarela mau menjadi mentor kegiatan ini sehingga mampu mengembangkan usaha para pensiunan,” ungkap Edwin.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com