Advertorial

Evolusi Kamera Depan, Berawal dari “Video Call” hingga Hasilkan “Selfie” Cerdas

Kompas.com - 04/10/2018, 16:31 WIB

Tahun 2003, alias pada tahun kelahirannya, kamera depan pada telepon genggam pertama kali didedikasikan untuk melakukan video call. Fitur ini awalnya dibuat agar para pebisnis dari seluruh dunia bisa melakukan video conference secara real time. Seiring dengan perkembangan smartphone, fungsi kamera depan pun bergeser ke sisi yanglebih menyenangkan, yakni mengambil swafoto atau selfie. Meski belum diketahui secara pasti kapan dan siapa yang pertama kali mempopulerkannya, jumlah foto dengan tagar selfie pada platform Pinterest tercatat  melonjak dari 48 pada tahun 2001 menjadi lebih dari setengah juta di tahun 2014.

Evolusi kamera depan pun mengikuti tren para penggunanya. Jika di awal resolusinya sebatas VGA, kini smartphone dengan kamera depan 5 MP hingga 8 MP dapat ditemui di pasaran dengan mudah. Tak hanya itu, produsen smartphone pun meningkatkan permainan selfie dengan berbagai fitur canggih. Seperti yang dilakukan oleh produsen smartphone terbesar ketiga di dunia, Huawei, lewat berbagai produknya.

Keseriusan Huawei dalam memberikan pengalaman selfie yang mengesankan telah dilakukan sejak tahun 2016 lewat smartphone flagship Huawei P9 yang berbekal kamera depan beresolusi 8 megapiksel. Dari sana, riset dan pengembangan terus dilakukan hingga kini berbuah manis lewat produk terbarunya, yakni Huawei nova 3i.

Berbekal dua lensa, masing-masing 24 dan 2 megapiksel, kamera depan Huawei nova 3i mampu menampilkan gambar secara detail dan akurat. Lensa sekundernya menghasilkan efek bokeh yang membuat latar belakang terlihat blur. Tak lupa pula fitur beautification yang membuat wajah pengguna lebih sempurna saat mengambil selfie.

Kamera pada Huawei nova 3i juga sudah dibekali dengan Master AI, sebuah program artificial intelligence besutan Huawei. Dalam prakteknya, Master AI pada kamera depan menerapkan algoritme canggih yang membuat selfie lebih menarik, namun tidak berlebihan dan tetap alami. Hal ini pun didukung dengan AI scenery recognition yang kuat sehingga mampu menyesuaikan gambar latar saat selfie.

Master AI pada Huawei nova 3i bekerja dengan memetakan lima titik fitur wajah subyek foto secara akurat untuk mengembangkan model tiga dimensi. Model ini kemudian menjadi acuan untuk menentukan pengaturan cahaya dan beautification yang sesuai untuk selfie yang paling sempurna. Lebih mengesankan lagi, program ini mampu menonjolkan fitur terbaik dan menyembunyikan ketidaksempurnaan karakter dan warna kulit yang berbeda-beda.

Di sisi lain, kamera belakang miliknya pun tak kalah canggih. Dua lensa berketajaman 16 dan 2 megapiksel siap menangkap gambar dengan efek bokeh yang artistik. Tak ketinggalan pula, program AI sebagai “photography mastermind” yang mampu mengenali 500 skenario yang terbagi dalam 22 kategori.

Huawei Nova 3i turut dibekali teknologi kecerdasan buatan (AI) di aplikasi kamera yang bisa mengenali subyek dan melakukan pengaturan parameter pemotretan secara otomatis. Aplikasi kamera akan menampilkan hasil deteksi subyek di bagian bawah layar. KOMPAS.com/ OIK YUSUF Huawei Nova 3i turut dibekali teknologi kecerdasan buatan (AI) di aplikasi kamera yang bisa mengenali subyek dan melakukan pengaturan parameter pemotretan secara otomatis. Aplikasi kamera akan menampilkan hasil deteksi subyek di bagian bawah layar.

Selain itu, kameranya juga dilengkapi dengan AR Lens yang membuat selfie lebih menyenangkan. Tak hanya penggemar selfie, penyuka fotografi pun dimanjakan lewat Pro Mode yang memungkinkan penggunanya untuk mengatur pengambilan gambar secara manual. Fitur ini jelas memantapkan posisi Huawei nova 3i sebagai pemuncak di kelasnya, bahkan berani diadu dengan smartphone kelas premium.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com