Advertorial

Final Audisi Umum PB Djarum Sukses Digelar di Kudus

Kompas.com - 05/10/2018, 16:13 WIB

Menjadi atlet masa depan bulutangkis Indonesia, inilah yang memacu semangat para atlet muda untuk mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2018. Setelah menggelar audisi di 8 kota, yakni Pekanbaru, Balikpapan, Manado, Purwokerto, Surabaya, Solo, Cirebon, dan Kudus, sebanyak 221 peserta berhasil lolos ke babak Grand Final di Kudus. Namun perjuangan mereka belum usai, persaingan justru semakin ketat jelang memasuki tahapan karantina.

Audisi untuk memperebutkan tempat ke babak karantina digelar di GOR Jati, Kudus pada tanggal 7-9 September 2018 lalu. Layaknya mendukung para atlet bulutangkisnya di Asian Games 2018 silam, PB Djarum terus memotivasi para atlet muda untuk memberikan yang terbaik dalam audisi. Semangat para atlet muda pun semakin membara usai bertemu dengan jawara bulutangkis nasional, yakni Debby Susanto, Ihsan Maulana Mustofa, Muhammad Ahsan, Kevin Sanjaya, serta duo Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Pada babak audisi ini, tim pelatih dari PB DJarum akan menilai kemampuan dan potensi para atlet muda. Beberapa anggota tim ini merupakan legenda bulutangkis Indonesia seperti Hastomo Arbi dan Fung Permadi. Tak hanya teknik dasar, semangat peserta dalam bertanding dan kriteria atlet Djarum pun turut menentukan penilaian peserta.

Sebut saja Surya Wira Diraja, atlet U15 asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Dira, begitu ia biasa disapa, masih dalam kondisi berduka dan tak bisa berlatih maksimal akibat gempa bumi yang melanda tempat tinggalnya. Meski tak didampingi kedua orang tuanya, Dira tetap bersemangat untuk mengikuti audisi final di Kudus.

Semangat itu pun tercermin dalam permainannya. Dira tampil maksimal saat bertanding dan berhasil menumbangkan dua atlet asal Majalengka dan Pati. Meskipun demikian, Dira gagal lolos ke tahap karantina usai dikalahkan atlet asal Karang Anyar, Raditya Yudha Wibowo. Kekalahan ini diterimanya dengan besar hati dan tak menyurutkan niatnya untuk mengikuti audisi PB Djarum yang akan datang.

Tak hanya Dira, perjuangan yang sama keras untuk satu tempat di babak karantina pun dilakukan atlet U11 putri asal Purwokerto, Jane Maira Faiza. Bakatnya memang telah disorot sejak audisi umum Juli lalu dan terus dibuktikan hingga sampai ke tahapan ini. Ayah Jane mengungkapkan, Jane sudah serius menekuni bulu tangkis sejak kecil dengan mengikuti berbagai turnamen dan berlatih sendiri. Buah dari ketekunannya pun ditunjukkan dalam laga di audisi final ini. Dua atlet asal Rembang dan Ngawi dilibas oleh Jane. Satu-satunya kekalahan yang ia telan adalah saat melawan Khalisa Nur Hanifa, atlet asal Klaten.

Meski kalah, performa gemilang Jane tak luput dari perhatian tim pelatih PB Djarum. Jane, bersama 49 atlet lainnya, sukses melaju ke babak karantina Audisi Umum PB Djarum 2018. Bukan perkara mudah untuk memutuskan siapa saja yang berhak maju ke babak ini karena para atlet menunjukkan semangat dan kemampuan yang luar biasa. Namun layaknya sebuah kompetisi, ada pemenang dan ada yang kalah.

Bagi para pemenang, perjuangan akan berlanjut dengan masa karantina selama satu minggu. Disini para peserta harus berpisah dengan keluarga dan fokus mengikuti seleksi bersama PB DJarum. Sementara bagi yang tidak lolos, diaharapkan agar tak patah semangat dan terus mengembangkan diri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com