Advertorial

Konektivitas Pariwisata Indonesia-Singapura Makin Diperkuat

Kompas.com - 12/10/2018, 12:51 WIB

JAKARTA - Pemerintah benar-benar memberikan perhatian serius terhadap pariwisata. Buktinya adalah kesepakatan yang yang dibuat antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Dalam sektor pariwisata, kerjasama Indonesia dan Singapura ditekankan pada peningkatan konektivitas transportasi. Tujuannya adalah membuka sejumlah jalur udara dan laut. Target utamanya, meningkatkan kunjungan turis mancanegara ke Indonesia. Khususnya 10 Destinasi Prioritas yang dikenal senagai Bali Baru.

"Saya dan PM Lee menyambut baik berbagai perkembangan kerja sama kedua negara seperti pembukaan jalur penerbangan antara Singapura-Toba, Singapura-Belitung, dan penambahan destinasi kapal pesiar dari Singapura ke Surabaya, ke Bali Utara, ke Jakarta, ke Kuala Tanjung, dan ke Bintan," ujar Presiden Joko Widodo usai pertemuan Indonesia-Singapura Leader's Retreat, di Hotel The Laguna Resort & Spa Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (11/10).

Namun, kedua kepala negara ini tidak hanya membicarakan pariwisata. Pembahasannya lebih luas. Keduanya juga berbicara kepentingan dan kerja sama negara-negara di tingkat regional (ASEAN).

Menurut Presiden, sebagai dua negara pendiri ASEAN, Indonesia dan Singapura memiliki tanggung jawab moral untuk terus memperkuat organisasi negara-negara Asia Tenggara itu.

"Kita harus memperkuat kontribusi ASEAN terhadap perdamaian, stabilitas, kesejahteraan kawasan dan dunia, termasuk dalam pengembangan konsep kerja sama Indo-Pasifik," ujarnya.

Sementara di akhir pernyataan, Presiden Joko Widodo tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang diberikan Singapura bagi keanggotaan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

Terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik jalinan kerjasama tersebut. Sebab, akan membantu Indonesia dalam mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara.

“Kerjasama yang dilakukan dua kepala negara ini akan berpengaruh besar buat pariwisata Indonesia. Karena konektivitas semakin luas. Wisatawan pun memiliki banyak akses untuk datang ke Indonesia melalui Singapura,” paparnya.

Menteri asal Banyuwangi ini juga optimis target kunjungan 17 juta wisman tahun 2018, dan 20 juta wisman tahun 2019 bisa tercapai.(*)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com