Advertorial

20 Ribu Santri Siap Ramaikan Festival Santri 2018 di Banyuwangi

Kompas.com - 15/10/2018, 19:02 WIB

BANYUWANGI - Sekitar 20.000 santri akan menghadiri Festival Santri 2018, sekaligus perayaan Hari Santri Nasional (HSN), 22 Oktober, di Banyuwangi. Kegiatan ini menjadi bagian dari Festival Banyuwangi yang digelar selama bulan Oktober 2018.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, perayaan Hari Santri akan melengkapi atraksi wisata di Banyuwangi. Menurutnya, Banyuwangi yang kuat dengan nuansa religi akan membuat perayaan Hari Santri menjadi menarik.

“Perayaan Hari Santri membuat atraksi wisata di Banyuwangi makin beragam. Karena ada wisata religi di dalamnya," ujar Menpar Arief Yahya, Sabtu (13/10).

Menpar Arief Yahya menjelaskan, lewat event ini Banyuwangi punya kesempatan mengenalkan potensi pariwisatanya. Festival Santri juga digelar sebagai ajang silaturahmi antar santri pondok pesantren serta menyalurkan bakat keilmuan yang telah dipelajari selama di pesantren.

“Para santri bisa mengeksplorasi bakatnya untuk menumbuhkan kepercayaan diri ketika sudah lulus dan terjun ke masyarakat. Selamat merayakan Hari Santri. Dan menikmati keindahan dan keramahan Banyuwangi,” kata Menpar Arief Yahya.

Sedangkan Ketua Panitia Peringatan HSN Banyuwangi Saifuddin Zuhri mengatakan, banyak agenda yang disiapkan selama sehari penuh pagi hingga malam.

"InsyaAllah HSN 2018 di Banyuwangi akan diikuti 20.000 santri se-Banyuwangi. Ada juga yang datang dari daerah lain. Acaranya mulai pagi hingga malam," ujar Saifuddin.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB, dengan agenda awal adalah ro'an (kerja bakti). Ribuan santri membersihkan sampah di jalan-jalan kota Banyuwangi. Pada saat bersamaan, juga dilaksanakan hataman atau khotmil Qur'an. Acara ini digelar di Taman Blambangan yang terletak tepat di jantung Kota Banyuwangi.

"Ini adalah kontribusi santri untuk mengampanyekan gaya hidup bersih dan turut menjaga kebersihan. Dengan lingkungan yang bersih, beribadah akan menjadi nyaman, hidup menjadi lebih sehat, bekerja lebih semangat," kata pria yang akrab disapa Gus Udin ini.

Siang harinya, pukul 12.30 WIB, akan dilaksanakan kirab santri. Kirab akan dibuat beregu dari masing-masing kontingen pesantren, madrasah diniyah, TPQ, TPA dan kelompok-kelompok pengajian se-Banyuwangi

"Peserta Festival Santri juga menggelar apel kebangsaan. Apel ini bertujuan untuk menegaskan esensi peringatan HSN tahun ini yang mengambil tema 'Bersama Santri Damailah Negeri," tambahnya. 

Selain itu, ada beragam film pendek yang akan dipresentasikan para santri. Film-film ini merupakan hasil perlombaan film pendek tentang dunia pesantren.

"Kami sengaja mendorong santri membuat film pendek tentang pesantren. Tujuannya untuk memperkenalkan ke publik luas. Dimana pesantren sebagai lembaga pendidikan yang menjadi fondasi SDM bangsa ini sejak ratusan tahun silam," jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan istighatsah atau doa bersama kebangsaan. Acara yang diikuti oleh kiai se-Banyuwangi seusai Shalat Maghrib. istighatsah ini bertujuan untuk memanjatkan doa bagi keselamatan dan kedamaian negeri.

"Kita semua berdoa agar seluruh negeri dihindarkan dari bencana, kita semua mendapat selamat dunia dan akhirat," ujar Gus Udin.

Di puncak acara yang digelar malam hari, akan dihibur dengan penampilan penyanyi religi asal Jember, Opik. "InsyaAllah Opik akan menghibur para peserta dan masyarakat Banyuwangi," pungkasnya.

Sekadar informasi, Hari Santri merupakan sebuah hari untuk memperingati peran besar kaum kiai dan kaum santri dalam perjuangannya melawan penajajah yang bertepatan dengan resolusi jihad dari Mbah KH. Hasyim pada tanggal 22 Oktober. Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober  berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com