KOMPAS com - Cuaca panas akhir-akhir ini melanda sebagian wilayah Jawa Tengah, termasuk Semarang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Semarang mengatakan, ini terjadi karena kelembaban udara tinggi akibat pancaroba.
Menurut BMKG kelembaban udara di Kota Lumpia ini bervariatif antara 60-70 persen sehingga membuat suhu udara cenderung panas.
Menyikapi kondisi tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berupaya menggalakkan penghijauan dengan sistem satu rumah satu pohon.
Dalam siaran pers yang sama Kompas.com terima, Senin (15/10/2018), Hendrar Prihadi mengungkapkan itu, saat membuka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap 3 di Kelurahan Plamongansari, Pedurungan juga di hari yang sama.
Lebih lanjut Hendi, sapaan akrab Hendrar, mengimbau agar masing-masing warga mampu menanam minimal 1 pohon di pekarangan rumahnya.
“Iklim di Kota Semarang, khususnya hari ini, jauh lebih panas dari pada tahun-tahun lalu. Musim kemarau tahun ini sangat panjang. Mari kita songsong musim hujan dengan menanam di rumah masing-masing 1 pohon besar," ujar Hendi.
BACA JUGA: Suhu Semarang Naik, Walikota Hendi Pasang Kipas Kabut di Jalan
Sementara itu, saat membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah, Hendi menyampaikan apresiasinya TMMD kembali dilaksanakan. Sebab, kegiatan itu diyakini mampu merawat semangat gotong-royong dan membangun kebersamaan antar segenap komponen masyarakat.
Ia berharap, TMMD dapat menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah terutama di Kota Semarang.
Salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi rumah tangga. Dengan program tersebut, masing-masing rumah tangga didorong menghasilkan satu potensi yang bisa diolah jadi penghasilan.
Tak hanya itu, TMMD diharapkan dapat memberi perhatian pada pemberdayaan kaum perempuan dan kelompok disabilitas.
“Luar biasa, apalagi mereka ini merupakan kelompok masyarakat rentan tindak kekerasan dan masih terbatas akses terhadap bidang kehidupannya," tutup Hendi.
Adapun TMMD tahun ini akan berlangsung pada 15 Oktober sampai 13 November mendatang, yang terdiri dari pembangunan fisik dan non-fisik.