Advertorial

Pentingnya Diversifikasi dalam Berinvestasi

Kompas.com - 20/10/2018, 08:41 WIB

Don’t put your eggs in one basket.” Peribahasa ini mungkin sudah sering kita dengar dalam dunia investasi. Namun, apa sebenarnya diversifikasi dan seberapa pentingkah praktik ini bagi para investor? Yuk temukan jawabannya dari cuplikan percakapan kami bersama Head of Multi-Asset and Macro Investing Asia Pacific dari Aberdeen Standard Investments, Irene Goh.

Saat pertumbuhan ekonomi global turut mendorong profitabilitas perusahaan, imbal hasil ekuitas dan obligasi juga cukup baik. Namun, portofolio yang terdiversifikasi justru malah tertinggal. Apakah sekarang saatnya untuk berubah?

Meski pertumbuhan ekonomi telah terjadi di pasar negara maju dan berkembang, hasilnya belum cukup kuat untuk memicu inflasi. Hal ini membuat beberapa bank sentral utama tetap menjalankan monetary easing untuk membantu pasar dan menekan volatilitas.

Kebijakan itu menciptakan keadaan yang kami sebut “Goldilocks environment” bagi aset yang berisiko. Hanya saja, menurut kami, hal tersebut tidak akan bertahan lama, sehingga investor akan menghadapi beberapa penurunan tajam.

Reaksi pasar ketika bank sentral mulai menyusutkan neraca keuangannya tidak dapat diprediksi. Tahun ini saja, kita sudah melihat kenaikan volatilitas dan pergerakan tajam yield dari obligasi seiring dengan kesulitan yang dialami investor dalam menentukan harga di tengah risiko inflasi yang lebih tinggi dan penarikan stimulus.

Prospek siklus kenaikan suku bunga AS dapat mengakibatkan penurunan secara bersamaan dalam sektor ekuitas yang sensitif terhadap suku bunga, obligasi pasar negara maju, dan investasi properti. Itulah sebabnya kami beranggapan bahwa investor harus berusaha mengurangi paparan risikonya. Diversifikasi adalah cara yang bagus untuk mencapai hal tersebut tanpa harus mengorbankan potensi imbal hasil.

Menurut Anda, seperti apakah sesungguhnya diversifikasi yang benar dalam sebuah portofolio?

Menurut kami, diversifikasi sejati berarti membangun portofolio dengan memanfaatkan aset yang tidak berkorelasi atau berkorelasi negatif untuk mengurangi risiko keseluruhan, tanpa mengorbankan potensi imbal hasil.

Dalam pengertian umum, diversifikasi dapat berarti berinvestasi dalam sejumlah Efek dalam kelas aset yang sama untuk mengurangi risiko idiosinkratik. Portofolio multi-aset membawa diversifikasi ke tingkat yang lebih lanjut, yaitu dengan berinvestasi di berbagai kelas aset.

Diversifikasi sejati lebih dari sekadar pengalokasian aset. Diversifikasi ini dilakukan dengan menyebarkan risiko ke berbagai faktor pendorong imbal hasil seperti pertumbuhan, inflasi, suku bunga, likuiditas, dan volatilitas.

Portofolio yang berisi ekuitas dan obligasi dengan yield yang tinggi mungkin tampak terdiversifikasi, tetapi jika ditelaah lebih dalam, Anda akan melihat bahwa portofolio itu terpapar faktor risiko yang sama: memburuknya fundamental perusahaan dan melemahnya pertumbuhan ekonomi.

Portofolio yang sungguh terdiversifikasi tidak akan terpapar sebesar itu terhadap satu faktor risiko ekonomi makro saja. Portofolio yang benar-benar terdiversifikasi akan siap menghadapi banyak skenario negatif yang ada di pasar.

Bagaimana cara kita mengetahui sebuah portofolio telah terdiversifikasi dengan baik?

Dalam pandangan kami, penilaian kuantitatif dan kualitatif sama pentingnya dalam membuat portofolio yang terdiversifikasi dengan baik.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah menggunakan proses kuantitatif berdasarkan analisis korelasi historis yang dipadukan dengan hasil analisis ke depan atas berbagai pendorong imbal hasil.

Pada saat yang sama, penting pula untuk memeriksa proyeksi ekonomi dan pandangan pasar, serta mempelajari asumsi tentang tren dan mean reversion. Namun, kami paham bahwa korelasi mungkin saja terputus saat ada tekanan di pasar. Dengan kata lain, efek diversifikasi mungkin saja hilang justru ketika sangat dibutuhkan. Untuk mengatasinya, investor dapat melakukan penilaian kualitatif dan analisis skenario untuk menyesuaikan dan memfinalisasi paparan portofolio.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai pentingnya diversifikasi? Apakah kita dapat melakukan overweight atau underweight? Lalu, bagaimana dengan faktor geografis dan over diversified? Temukan jawabannya bersama Irene Goh disini.

Kunjungi pula laman aberdeenstandard.co.id/connections untuk artikel-artikel investasi lainnya dari Aberdeen Standard Investments Indonesia.

PT Aberdeen Standard Investments Indonesia adalah pemegang izin manajer investasi, terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com