Kilas

Generasi Muda Bisa Manfaatkan Media Sosial untuk Perkuat Persatuan

Kompas.com - 24/10/2018, 19:00 WIB

KOMPAS.com –  Si era digital saat ini, perkembangan sosial media (medsos) memunculkan fenomena baru yang mengubah pola interaksi manusia.

Meningkatnya pengguna medsos yang sebagian besarnya adalah remaja dan anak-anak memunculkan dampak positif dan negatif bagi seluruh penggunanya.

Kepala Bidang Pengembangan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara, Arthur D.Tumipa mengatakan, dampak dari medsos seharusnya dapat dimaknai sebagai alat untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. 

“Medsos harus dimanfaatkan secara positif oleh generasi muda untuk semakin meningkatkan persatuan sebagai bangsa sehingga mereka dapat memiliki karakter yang kuat dan terhindar dari dampak negatif yang merusak,” ujar Kepala Bidang Pengembangan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara Arthur D.Tumipa dalam siaran resmi yang Kompas.com terima, Rabu (24/10/2018).

Arthur mengatakan itu pada Forum Temu Netizen dalam Rangka Mendukung Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental 2018. Forum ini sendiri diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Quality Hotel Manado, Selasa (23/10/2018).

Lebih lanjut Arthur mengatakan bahwa generasi muda yang saat ini erat dengan media sosial harus selalu diarahkan dan diawasi. Di sinilah peran orangtua dan guru diharapkan mampu mengarahkan mereka agar dapt menggunakan medsos untuk aktivitas positif.

“Kami juga mengajak para guru dan orangtua untuk selalu mengawasi dan membimbing anak-anak dalam memanfaatkan medsos sehingga dapat menunjang aktivitas mereka sebagai pelajar” ungkap Arthur.

Selain itu, Arthur mengajak pula generasi muda untuk menggunakan medsos secara berimbang sehingga terhindar dari sikap anti-sosial yang dapat berdampak buruk pada masa depan mereka.

Forum Temu Netizen dalam Rangka Mendukung Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental 2018. Forum ini sendiri diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Quality Hotel Manado, Selasa (23/10/2018).Dok. Humas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Forum Temu Netizen dalam Rangka Mendukung Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental 2018. Forum ini sendiri diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Quality Hotel Manado, Selasa (23/10/2018).
“Sangat nyata kita lihat, ketika terlalu lama-lama di dunia maya, mereka juga sudah exit dari dunia nyata. Ini harus dihindari dan generasi muda harus tetap aktif di berbagai kegiatan sosial-kemasyarakatan yang ada di lingkungannya,” papar Arthur.

Ferdiansyah dari Sekretariat Revolusi Mental Kemenko PMK mengatakan dalam Forum Temu Netizen tersebut dibahas pula tentang cara optimalisasi penggunaan medsos untuk penyebaran pesan viral yang positif.

“Tak cuma optimalisasi penggunaan medsos, para Netizen di ajak untuk menyebarkan pesan viral positif untuk memviralkan kegiatan PKN Revolusi Mental yang akan dilaksanakan pada tanggal 26-28 Oktober 2018 di kota Manado,” ujar Ferdiansyah.

Terkait penyebaran pesan positif, setelah pelaksanaan PKN Revolusi Mental, semangat dan implementasi Revolusi Mental dapat terus dijaga. Caranya adalah dengan melaksanakan nilai-nilai revolusi mental, seperti Integritas, Etos Kerja dan Gotong Royong.

Nilai-nilai tersebut dapat dipakai dalam aktivitas kecil sehari-hari yang dimulai dari diri sendiri. Contohnya seperti mengaplikasikan kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, solidaritas dan kesetiakawanan. 

Sebagai informasi, Temu Netizen ini dihadiri oleh para pelajar dan mahasiswa dari Kota Manado. Dalam acara itu hashtag #PKNRM18AyoBerubahSulut berhasil menjadi trending topic nomor satu di Indonesia.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com