Kilas

Lewat "Talkshow," Pemprov Sulut Ajak Mahasiswa Jaga Pancasila

Kompas.com - 25/10/2018, 17:29 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kementerian Dalam Negeri sebagai pelaksana Gerakan Indonesia Bersatu menyelenggarakan talkshow Pancasila Goes to Campus di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (24/10/2018).

Talkshow  yang bekerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi ini mengusung tema, “Membumikan Pancasila di Era Milenial.” Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey turut hadir sebagai pembicara.

Dalam paparannya, Olly menjelaskan peran penting pancasila sebagai dasar dari persatuan dan kesatuan bangsa.

“Pancasila merupakan dasar yang sangat penting dan harus diimplementasikan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” jelas Olly di talkshow  itu seperti dalam siaran resmi yang Kompas.com terima, Kamis (25/10/2018).

Menurutnya, kemajemukan Indonesia merupakan anugerah dan potensi bangsa yang harus selalu dijaga. Dengan demikian, Indonesia akan selalu utuh dan terhindar dari perpecahan.

Untuk itu, pemerintah Provinsi Sulawesi Utara selalu mendorong peran mahasiswa agar dapat mengimplementasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental khususnya Gerakan Indonesia Bersatu.

Ini karena peran mahasiswa sangat penting untuk menjalankan nilai-nilai pancasila sehingga persatuan dan kesatuan bangsa dapat terus terpelihara.

“Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menggantikan kita semua. Maka dari itu, mereka harus memiliki semangat dan tekad yang besar untuk mengimplementasikan Pancasila sebagai pengikat dari keberagaman,” papar Olly.

Lebih lanjut, Olly menjelaskan, peran aktif mahasiswa dapat mencegah potensi ancaman radikalisme dan perpecahan.

“Berdasarkan hasil survei, lebih dari 90 persen mahasiswa masih menginginkan pancasila sebagai pemersatu dan bingkai NKRI,” jelasnya.

Salah satu mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Renaldo Gareja mengungkapkan, pancasila merupakan lentera bangsa yang memiliki peranan penting dalam memajukan bangsa.

“Pancasila merupakan cahaya yang membawa kita menuju kemajuan bangsa sehingga cita-cita yang sudah ditetapkan oleh founding fathers dapat dicapai,” ungkapnya.

Sebagai informasi, talkshow  tersebut merupakan rangkaian dari Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental yang akan diselenggarakan dari tanggal 26-28 Oktober 2018.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau