Kilas

Jawa Tengah Bersiap Miliki "Rest Area Non Profit"

Kompas.com - 05/11/2018, 18:30 WIB

KOMPAS.com -Rest area non profit pertama di Indonesia bakal dibangun di ruas tol Semarang - Solo KM 49 dengan nama Pendopo 49. Seluruh isiannya adalah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah dari kuliner hingga kerajinan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pembangunan rest area itu diharapkan mampu mendongkrak ekonomi lokal seiring gencarnya pembangunan infrastruktur.

"Kami coba bikin hal lain di jalan tol. Kewirausahaan sosial, pemberdayaan UMKM non profit oriented, sebagai pintu masuk menikmati kearifan lokal, kerajinan, kuliner, dan alam Jawa Tengah. Jadi, ini etalase bagi UMKM Jateng," kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Ganjar sendiri mengatakan itu saat menerima Presiden Direktur Astra Properti Paulus Bambang, di rumah dinas Puri Gedeh, Semarang, Jawa Tengah, Senin (5/11/2018).

Terkait kewirausahaan sosial, kata Ganjar, orientasi pembangunan rest area tidak melulu berorientasi keuntungan. Anggapan pembangunan tol mematikan usaha masyarakat pun terbantahkan.

Lebih lanjut, pembangunan yang didesain dengan luas lahan mencapai 10 hektar (ha) itu, selain sebagai tempat istirahat juga diyakini menjadi destinasi baru.

Untuk isi rest area itu, Ganjar menekankan selayaknya diisi produk asli Jawa Tengah. Namun, mesti menggunakan sistem modern berbasis seleksi.

"Dua tahun pertama tidak ada produk asing. Harga jangan ngeprok, bilang jualannya jangan caramu, tetapi cara kami. Kualitas bagus, harga terjangkau, dan semua harus enak," katanya.

Sebagai informasi, Pendopo 49 diinisiasi oleh Astra Properti. Presiden Direktur Astra Properti Paulus Bambang menjelaskan, terdapat tiga hal yang jadi andalan Pendopo 49.

"Memberdayakan produk Jawa Tengah lewat UMKM-nya, desain yang futuristik, dan connecting area," sebut Bambang.

Kepada Ganjar, Bambang menampilkan desain serta konsep yang bakal diterapkan di Pendopo 49. Dengan fasilitas lengkap ditunjang desain, pemandangan indah, serta beragam kuliner dan kerajinan khas Jawa Tengah, Bambang berharap Pendopo 49 akan jadi ikon barunya Jawa Tengah.

Ia melanjutkan, di rest area itu bakal dibangun pula panggung terbuka untuk pertunjukan kesenian. Pendopo 49 ini ditarget rampung maksimal dalam 26 bulan ke depan.

"Konsep pembangunan rest area seperti ini baru kali pertama di Indonesia. Saya harap ini jadi jawaban atas tantangan dari Pak Ganjar," ucapnya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau