Kilas

Wagub Sulut: Kabupaten Minahasa Jadi Teladan Bagi Kota Lainnya

Kompas.com - 06/11/2018, 12:52 WIB

MINAHASA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mendorong ppemerintah Kabupaten Minahasa sebagai teladan bagi pemerintah kabupaten dan kota lainnya.

Hal itu diutarakan Steven pada sidang paripurna istimewa DPRD Kabupaten Minahasa dalam rangka HUT ke-590 Kabupaten Minahasa, Senin (5/11/2018).

"Kabupaten Minahasa harus menjadi trend setter dan contoh untuk kabupaten dan kota lainnya," kata Steven.

Menurut dia, Provinsi Sulawesi Utara memiliki 15 kabupaten/kota, dan Kabupaten Minahasa merupakan salah satu daerah dengan jumlah penduduk terbanyak.

Karena itu, menjadi krusial bagi pemerintah setempat untuk mengawal proses pembangunan agar bisa berdampak bagi kemajuan Sulawesi Utara secara keseluruhan.

Baca juga: Ini Alasan Sulut Jadi Tuan Rumah Acara Revolusi Mental

Pada sidang tersebut Steven turut mengapresiasi Bupati dan Wakil Bupati Minahasa atas kinerja yang sudah ditunjukkan sebagaimana visi dan misi yang diucapkan ketika kampanye.

"Ada pepatah mengatakan mulutmu adalah jaminanmu, ini yang harusnya menjadi pegangan kita dalam menjalankan visi dan misi daerah," ujar Steven.

Sekadar informasi, pada sidang tersebut Steven menghibahkan tanah miliknya seluas 3 hektar kepada Pemkab Minahasa untuk pembangunan rumah sakit.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau