Kilas

Mariah Carey Konser di Borobudur, Ini Tanggapan Ganjar

Kompas.com - 06/11/2018, 16:07 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggenjot promosi Kawasan Borobudur kepada dunia luar. Sejumlah pergelaran bertaraf internasional akan dihelat di lokasi candi peninggalan Dinasti Sailendra itu.

Terbaru, diva internasional asal Amerika Serikat peraih 5 Grammy Awards, Mariah Carey, akan menggelar konser tunggal bertajuk Himbara Borobudur Symphony 2018 di Taman Lumbini Candi Borobudur, Selasa (6/10/2018).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, konser Mariah Carey tersebut bakal memberi pengaruh positif pada pengembangan kawasan Borobudur.

Terlebih lagi, kata Ganjar, pihaknya tengah berupaya menjadikan kawasan yang terletak di Magelang itu sebagai destinasi unggulan di Jawa Tengah.

"Kawasan Borobudur terus kami lakukan penataan. Masyarakat sudah bergerak, tinggal kita promosikan kepada masyarakat luas dengan sering menggelar event internasional, seperti konser Mariah Carey ini,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com.

Untuk diketahui, sebelum konser Mariah Carey, juga telah terlaksana Tour de Borobudur pada 3-4 November silam.

Setelahnya, pada 18 November mendatang, akan digelar Borobudur Marathon 2018 dengan peserta lebih dari 10.000 orang.

Baca juga: Ganjar Pamer Hal Baru dari Tour de Borobudur 2018

"Kami terus promosikan (Borobudur), sambil kami persiapkan masyarakatnya dengan melatih mereka agar siap menyambut perubahan. Misalnya, bagaimana bertemu dengan wisatawan, cara melayani, pelatihan bahasa asing, maupun jualan produk seperti kerajinan dan sebagainya,” ucapnya.

Ganjar optimistis, alam indah di Borobudur turut menjadi nilai jual kawasan tersebut. "Wisatawan akan mendapat pengalaman wisata lain daripada yang lain. Jalan ke desa yang asri, bertemu masyarakat yang ramah-ramah, membuat gerabah, serta melihat Candi Borobudur. Tentu liburannya akan semakin berwarna-warni," kata Ganjar.

Berdampak

Sebelumnya, Kepala Desa Karanganyar Kecamatan Borobudur Magelang Muhammad Catur Windarmoko mengatakan, dampak dari penataan kawasan Borobudur telah dinikmati oleh masyarakat sekitarnya.

Dengan perkembangan Borobudur saat ini, perekonomian masyarakat semakin meningkat karena kunjungan wisatawan.

"Kalau dulu masyarakat kami membuat gerabah untuk dijual ke pasar, sekarang justru pembelinya yang datang ke rumah. Bahkan, wisatawan asing ikut belajar membuat gerabahnya dan menginap di rumah-rumah warga. Usaha lain seperti homestay dan kuliner ikut tumbuh," terang Catur.

Ia turut mendukung program Pemprov Jateng menjadikan kawasan Borobudur sebagai “Bali” baru di Indonesia.

"Tentu kami sangat mendukung, pasti akan semakin meningkatkan kesejahteraan warga," tutupnya. 

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com