Kilas

Gubernur Olly Usul Sulut Jadi Gerbang Industri Kelautan dan Perikanan

Kompas.com - 14/11/2018, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengusulkan propinsinya menjadi salah satu dari tiga Gerbang Industri Kelautan dan Perikanan. Hal ini untuk mempercepat terwujudnya membangun dari pinggiran atau perbatasan.

Hal itu Olly utarakan dalam Forum Grup Diskusi (FGD) terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024  yang digelar Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kemen PPN/Bappenas), di Jakarta, Kamis (14/11/2018).

Olly hadir di sana menjadi satu-satu gubernur yang diundang untuk memberikan sumbang saran dalam penyusunan RPJMN 2020-2024. Lalu bagaimana caranya agar Sulur bisa menjadi 3 gerbang Industri Kelautan dan Perikanan?

"Mempercepat implementasi advance technology yakni untuk industri penangkapan, budidaya lepas pantai, dan teknologi pengolahan produk hasil perikanan baik untuk industri farmasi dan bahan hayati laut," ujar Gubernur Olly dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Senada dengan Gubernur Olly, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) juga berharap pemerintah membuat kebijakan dan regulasi bidang kelautan dan perikanan pro dunia usaha, khususnya di tengah proses penyusunan RPJMN 2020-2024.

Harapan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto.

Yugi menjelaskan, regulasi pro bisnis diwujudkan melalui kebijakan pemerintah yang menitikberatkan pada aspek peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya, penyediaan bahan baku dan logistik, upaya peningkatan devisa, penyerapan tenaga kerja, dan keberlangsungan lingkungan hidup.

Tak cuma Gubernur Olly dan Ketua Umum Kadin beberapa tokoh juga diundang sebagai nara sumber dalam forum tersebut. Di antaranya adalah Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani, Dewan Penasehat Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Rokhmin Dahuri.

Kemudian Bupati Morotai Benny Laos, Anggota Komisi IV DPR RI Roemkono dan dari Asosiasi Pengusaha Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI), Ady Surya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau