KOMPAS.com - Sebagai upaya meningkatkan perekonomian di sektor pariwisata Sulawesi Utara (Sulut), Gubernur Olly Dondokambey, kembali membuka rute penerbangan langsung, yaitu Manado - Kinabalu.
Upaya tersebut kemudian direalisasikan Gubernut Sulut itu melalui pertemuan sekaligus penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Pariwisata Negara Bagian Sabah, YB Datuk Christina Liew, di Sabah, Malaysia, Jumat (23/11/2018) lalu.
Dalam pertemuan bilateral yang difasilitasi oleh Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana ini, turut hadir Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Anggota DPRD Rocky Wowor, Sekdaprov Edwin Silangen, SE, MS, jajaran Kedubes RI di Malaysia dan Kementerian Pariwisata Negara Bagian Sabah.
Bukan tanpa sebab Olly melakukan hal tersebut. Karena sejak dibukanya rute penerbangan langsung Manado - China pada 2016, hingga per September 2018 kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara bisa mencapai 100 000 orang.
Tentunya jumlah tersebut merupakan pencapaian luar biasa, karena sebelumnya rata-rata kunjungan wisman ke Sulut selama 10 tahun terakhir hanya berkisar 10.000 hingga 15.000 orang per tahun.
Menurut Olly, alasan dipilihnya kota Kinabalu, selain merupakan salah satu destinasi wisata di Malaysia yang paling banyak dikunjungi, kota tersebut memiliki pula kedekatan geografis dengan Sulawesi Utara.
Dalam pertemuan yang berlangsung dengan penuh keakraban tersebut, Olly mengundang Menteri Liew untuk mengunjungi Sulut pada 2019 nanti.
"Saya mengundang Ibu Menteri untuk datang ke Sulawesi Utara pada tahun depan. Semoga nanti sudah ada penerbangan dari Kinabalu ke Manado," ungkap Olly dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.
Selain terwujudnya penerbangan langsung Manado - Kinabalu, Olly juga berharap dapat terwujudnya sister city antara Manado dengan Negara Bagian Sabah.
Menteri Liew pun mengapresiasi kunjungan Olly ke Sabah untuk membangun kerja sama di bidang pariwisata. Liew optimis penerbangan Manado-Konabalu bisa terealisasi tahun 2019.
Rute penerbangan langsung Manado - Kinabalu yang rencananya akan dimulai pada awal 2019 ini nantinya akan difasilitasi oleh maskapai Batik Air, Malindo dan Lion Air.