Advertorial

Rayakan 110 tahun Umami, Ajinomoto Gelar World Umami Forum

Kompas.com - 27/11/2018, 11:51 WIB

Produsen penyedap rasa asal Jepang, Ajinomoto Group, menggelar acara World Umami Forum di New York, Amerika Serikat, akhir September lalu. Acara peringatan 110 tahun ditemukannya rasa umami ini, menghadirkan lebih dari 200 pakar makanan.

CEO dan President, Ajinomoto Co.Inc. Takaaki Nishii berharap, melalui forum yang melibatkan beragam ahli ini, pemahaman memgenai umami dan peran pentingnya dalam pangan, khususnya di Amerika, akan dapat dilakukan. 

“Dalam forum ini juga diharapkan terjadi diskusi mendalam dan transparan, sehingga pemahaman mengenai umami secara utuh dapat dikomunikasikan dengan baik kepada semua pihak yang berkepentingan,” ujarnya.

Para pembicara dalam forum ini memaparkan berbagai bukti penelitian bahwa MSG tidak menyebabkan sindrom yang membahayakan tubuh.

- -

Sejarawan kuliner Sarah Lohman mengungkapkan, gerakan pangan anti-olahan dalam beberapa tahun terakhir menciptakan citra negatif MSG.

“Padahal, MSG hanya bentukan kristal dari glutamat dan garam yang tidak membahayakan tubuh Anda,” jelas penulis "Eight Flavors : The Untold Story of American Cuisine" ini.

Pendapat ini juga didukung oleh ilmuwan makanan terkenal, Harold McGee, yang mejadi salah satu pembicara di forum tersebut.

"MSG hanyalah bentuk lain dari umami, dan mitos seperti sindrom restoran Cina tidak benar sama sekali," kata Harold

Prof Purwiyatno Hariyadi, ahli teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, World Umami Forum merupakan acara yang diselenggarakan dengan gemilang.

- -

 “Pembicara yang dihadirkan merupakan orang kompeten di bidangnya. Saya mendapat pengetahuan baru, mulai dari sejarah umami di dunia, perilaku konsumen mengenai MSG dan umami di Amerika, update mengenai perkembangan ilmu tentang taste, hingga demonstrasi dari para chef yang mengeksplorasi umami sebagai cita rasa universal untuk meningkatkan mutu kelezatan pangan,” tuturnya.

Penelitian oleh Institute of Medicine Of The National Academies, Washington D.C.yang berjudul “Strategies to Reduce of Sodium Intake in United States” juga dipaparkan di acara tersebut.

Riset tersebut menjelaskan, penggunaan umami adalah salah satu strategi pengurangan asupan sodium (atau natrium, Na).

Walaupun sama-sama mengandung sodium, namun dalam gram yang sama; MSG mengandung lebih sedikit sodium (12,2%) dibandingkan garam dapur (NaCl) yang mengandung 39,3% sodium.

“Reformulasi produk, dengan mengombinasikan garam dapur dan MSG, berpotensi mengurangi kandungan sodium produk sebanyak 30%,” kata Purwiyatno.

Ia menambahkan, tantangan mengenai umami adalah fakta ilmiah tersebut harus dapat dikomunikasikan secara efektif kepada masyarakat dan dapat dijadikan sebagai pertimbangan yang baik untuk mengambil keputusan. 

“Jadi, keputusan didasarkan pada fakta ilmiah terkini dan bukan berdasarkan isu dan anecdotal semata,” pungkasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com