Advertorial

Operasi Bukan Satu-satunya Pengobatan Kanker Usus Besar

Kompas.com - 03/12/2018, 18:35 WIB

Tingkat Kelangsungan Hidup Pasien Kanker Usus Besar Stadium Akhir Kurang Dari 50 Persen. Survei menunjukkan jika stadium 1-2 memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun lebih dari 75-90 persen.

Sementara pengidap stadium 3 memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun kurang dari 50 persen dan pasien stadium 4 memiliki tingkat kelangsungan hidup lima tahun kurang dari 10 persen.

Kelangsungan hidup pasien kanker usus besar stadium awal memang jauh lebih tinggi. Namun saat terdiagnosis, lebih dari 50 persen sudah masuk stadium akhir dengan tingkat keganasan tinggi, dan tingkat kelangsungan hidup rendah.

Tidak hanya dengan operasi

Di Indonesia, operasi, kemoterapi dan radiasi adalah pengobatan utama kanker usus besar. Untuk mencegah kekambuhan, pembedahan biasanya juga akan dilakukan pada jaringan sekitar tumor.

Meski tujuannya untuk penyembuhan, metode ini dapat menimbulkan komplikasi terutama pada kasus tumor di sekitar anal (anus). Setelah operasi, biasa dibutuhkan pembuatan kantong (kolostomi) dan rekonstruksi anus buatan.

Hal itu memberikan berbagai tekanan psikologis bagi pasien seperti ketidaknyamanan pada proses perawatan hingga beban tersendiri untuk pasien saat akan kembali ke masyarakat.

Selain itu, banyak pasien yang saat terdiagnosis sudah memasuki stadium akhir. Terjadi perlekatan antara tumor adhesi dan pembuluh darah jaringan sekitar yang mempersulit proses reseksi dan pengobatan selanjutnya.

Salah satu rumah sakit yang menerapkan metode penyembuhan pasien kanker usus besar adalah St Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Metode minimal invasif yang digunakan untuk pengobatan yakni:

1. Intervensi: Luka sayatan 1-2mm yangakurat melawan kanker

Kelebihan Terapi Intervensi adalah memiliki kemampuan membunuh dan membuat tumor mati kelaparan. Efeknya signifikan, obat terpusat, minim efek toksisitas, minim komplikasi, trauma ringan, minim luka, dan pemulihan cepat.

Jika dibandingkan dengan kemoterapi konvensional, terapi ini dapat dengan maksimal mengurangi penderitaan pasien.

-- -

2. Imunoterapi : Meningkatkan sel imun, memperpanjang kelangsungan hidup

Imunoterapi tidak hanya membunuh sel kanker, tetapi juga membersihkan sisa penyakit, serta mencegah kekambuhan dan penyebaran. Metode ini dapat meningkatkan dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh pasien yang rusak untuk menghambat pertumbuhan sel kanker.

Karena sel imun berasal dari tubuh pasien sendiri, tidak mungkin terjadi penolakan. Metode ini sangat aman dan tanpa efek samping. Kondisi tubuh yang sehat atau lemah tetap bisa menjalani terapi ini.

Jika terapi sel imun dikombinasikan dengan metode intervensi, hasil pengobatan kanker usus akan menjadi lebih maksimal.

3. Gabungan pengobatan timur dan barat

Obat tradisional China dapat membantu menyeimbangkan kondisi tubuh, meningkatkan sistem kekebalan dan kualitas tubuh, meningkatkan kemampuan tubuh melawan penyakit, serta mengontrol perkembangan tumor.

Selain itu juga dapat mengkonsolidasi dan meningkatkan efektifitas intervensi dan imunoterapi, mengurangi efek samping pengobatan barat, serta efektif menurunkan kemungkinan komplikasi.

Metode Gabungan Pengobatan Timur dan Barat di St Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou dapat membunuh dan membersihkan tumor dengan stabil dan merata, serta semaksimal mungkin mengurangi terjadinya kerusakan tubuh akibat pengobatan.

Selain itu, kombinasinya mampu menyeimbangkan kondisi tubuh dan melawan kanker, serta meningkatkan sistem kekebalan dan kualitas tubuh. Metode gabungan pengobatan timur dan barat ini lebih efektif dan rileks untuk diterapkan pada pasien.

4. Terapi Gen Bertarget untuk Membunuh Sel Kanker dari Akarnya

Terapi Gen Bertarget mampu merancang dan memilih pengobatan yang tepat bagi sel-sel kanker dengan karakteristik biologis berbeda sehingga mengurangi efek samping buruk obat terhadap tubuh.

Obat yang masuk ke tubuh pasien secara otomatis akan memilih target karsinogetik dan bereaksi, mengakibatkan reaksi spesifik yang mematikan sel tumor tanpa memengaruhi jaringan normal sekitarnya.

Terapi ini akan mengidentifikasi akar penyebab penyakit dan gen abnormal yang merupakan “obat dasar” terapi kanker. Jika dibanding metode pengobatan konvensional, terapi gen bertarget lebih akurat, efektif, dan aman.

-- -

Perjuangan pasien kanker usus besar tanpa operasiyang bertahan 11tahun

St Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou merupakan rumah sakit kanker terbaik, di sini kami mendapatkan kesehatan kembali dan terus bertahan hidup,” ujar pasien kanker usus besar asal Indonesia yang telah bertahan hidup hingga 11 tahun, Hadi,

Pada 2007, ia divonis menderita kanker usus. Dokter menyarankannya untuk segera menjalani operasi pengangkatan tumor dan membuat anus buatan. Namun ia menolak, karena tidak ingin hidup dengan kantong ostomy.

Hadi memahami St Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou memiliki metode pengobatan kanker minimal invasif bertarget yang dilakukan tanpa operasi, namun hasilnya setara.

Ia kemudian datang ke St Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou. Setelah menjalani intervensi, radioterapi lokal, imunoterapi, dan beberapa metode komprehensif lainnya, gejala BAB berdarah dan tumornya menghilang.

Sejak saat itu, setiap tahun Hadi kembali ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Dokter pun tidak menemukan adanya kekambuhan atau penyebaran. Kini 11 tahun berlalu dan Hadi tidak mengalami kekambuhan.

Baca kisah selengkapnya

Metode mana yang sesuai dengan kondisi Anda? Konsultasikan hasil pemeriksaan dan kondisi Anda di sini atau call center +62812 978 978 59 (Call/WA). St Stamford Modern Cancer Hospital Guangzhou memiliki kantor perwakilan di Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com