Sesjen MPR RI Ajak Warganet Jogja Sebarluaskan Empat Pilar
Sesjen MPR RI, Ma’ruf Cahyono mengajak warganet yang terdiri dari para bloger di Jogja untuk menyebarluaskan program MPR agar bisa diterima masyarakat, termasuk generasi milenial.
Ia menyampaikan ajakan itu di acara “Warga Netizen Yogyakarta di Acara Ngobrol Bareng MPR”. Acara yang diikuti 20 bloger dari Jogja dan sekitarnya ini diadakan di Hotel Satora, Jalan Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa malam (4/12/2018).
Ma’ruf melanjutkan, ideologi negera, Pancasila bagaimana caranya harus diterima masyarakat luas. Bahkan tak hanya sekadar diterima, paling penting adalah juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menegaskan jika Pancasila merupakan nilai yang sangat abstrak dan digali dari budaya Bangsa Indonesia sendiri. Jika diurai satu per satu, maka isi Pancasila sangat bagus.
Pria Sesjen MPR RI itu kemudian mengurai kelima sila. Atas dasar itu, ia menyatakan bahwa NKRI akan kuat jika ketahanan ideologinya kuat. Namun jika ketahanan ideologi lemah, maka NKRI akan menjadi lemah.
Oleh karena itu, Ma’ruf menekankan pentingnya transfer nilai-nilai Empat Pilar MPR kepada warganet. Ia berharap mereka bisa menerjemahkannya dengan caranya sendiri-sendiri dan ditularkan kepada masyarakat melalui blog masing-masing.
“Kita harus punya kepedulian besar untuk mentransformasikan kepada masyarakat, terutama generasi milenial,” ujar Sesjen Ma’ruf.
Senada dengan Ma’ruf, Kepala Biro Humas MPR, Siti Fauziah turut mengajak warganet untuk ikut membantu MPR menyosialisasikan Empat Pilar, salah satunya dengan satu kalimat dalam blog.
Menurut Siti, dengan cara tersebut para warganet sudah turut serta menjaga keutuhan negara agar Pancasila tetap ada.
Acara yang melibatkan warganet ini diselenggarakan untuk yang kedua kalinya di Yogyakarta. Kegiatan pertama diadakan pada 2016 silam.
Kepala Bagian Pengolahan Data Sistem Informasi (PDSI) Biro Humas MPR yang juga penanggung jawab acara, Andrianto menyatakan, maksud acara ini adalah untuk mengajak para bloger menyebarkan nilai-nilai Empat Pilar menurut cara dan gayanya masing-masing.
