Kilas

Atasi Banjir di Kota Semarang, 6 Pompa dan Mobil Derek Disiagakan

Kompas.com - 05/12/2018, 16:08 WIB

KOMPAS.com - Untuk mengatasi darurat banjir di Kota Semarang, khususnya di Kaligawe, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pihaknya telah menyiagakan enam pompa di kawasan itu.

"Kami sudah sediakan enam pompa baru di daerah Kaligawe ini yang mudah-mudahan bisa membantu menyelesaikan. Memang di Kaligawe ini banjirnya cukup membuat transportasi macet, jadi membutuhkan tindakan kedaruratan ekstra," kata Ganjar saat mengunjungi lokasi, Selasa (4/12/2018) siang seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Banjir di Kaligawe itu dipicu semakin tingginya intensitas hujan di ibukota Provinsi Jateng. Kondisi tersebut diperparah dengan kemacetan kendaraan yang selalu terjadi di jalur tersebut, baik mobil trayek maupun kendaraan pribadi.

Ganjar pun meminta Dinas Perhubungan Kota Semarang menyiapkan mobil derek di sekitar kawasan Kaligawe. Sebab dari pantauan, ada beberapa kendaraan yang mogok akibat terjebak banjir.

"Jadi harus segera, kalau perlu siaga terus di lokasi. Kasihan mereka yang mogok," katan dia.

Ganjar meninjau pula beberapa titik yang masih tergenang air. Seperti di bawah jembatan tol Kaligawe, di Genuk, Terminal Terboyo, proyek normalisasi Kali Sringin dan meninjau keberadaan dapur umum.

Baca jugaPulang Umrah, Ganjar Gerak Cepat Tinjau Lokasi Banjir di Semarang

"Ada dua RW pak yang terdampak, ratusan warga tidak dapat bekerja dan beraktivitas seperti biasa karena banjir ini. Kami masak untuk warga, makanan dari bantuan Kecamatan dan BPBD," ungkap Wiwin (48) salah seorang warga.

Selain itu, Ganjar juga meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana untuk mempercepat normalisasi sungai Banjir Kanal Timur (BKT) dan beberapa sungai lainnya. Menurutnya keberadaan BKT sangat membantu untuk menanggulangi banjir di kota Semarang.

"Kalau BKT dan sungai-sungai lain selesai dinormalisasi, kampung-kampung yang terendam tadi bisa selesai," tuturnya.

Sementara itu, Kepala BBWS Pemali Juana, Ruhban Ruzziyatno yang juga mendampingi Ganjar menegaskan jika normalisasi proyek BKT akan selesai pada 2019 nanti.

"Tahun 2019 selesai, progres sudah 90 persen. Namun kami masih memiliki kendala terkait masih adanya warga yang menempati bantaran BKT. Masih ada sekitar 97 kepala keluarga yang belum mau pindah," lapornya.

Mendengar laporan itu, Ganjar berharap kepada warga yang masih tinggal di bantaran BKT untuk segera pindah. Sebab, normalisasi BKT merupakan proyek yang mendesak diselesaikan untuk mengatasi banjir dan rob di Kota Semarang.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau