Kilas

Puan Ajak Para Ibu Tularkan Budaya Membaca

Kompas.com - 14/12/2018, 16:02 WIB

KOMPAS.com - “Sabar dan lapangkanlah dadamu. Jangan selalu mau cepat marah. Ambillah bumi ini sebagai contoh. Dia kita injak, kita ludahi, kita belah, kita tusuk dan kita lukai dengan berbagai alat. Tetapi Dia selalu sabar dan diam, selalu memberikan kita makanan lezat dan berguna.”

Itulah penggalan dari buku pertama seri cerita kenangan yang ditulis mendiang NH Dini berjudul ‘Sebuah Lorong di Kotaku’ dan diterbitkan pertama kali pada 1978.

Penggalan isi buku cerita kenangan itu dibacakan Menko PMK Puan Maharani saat peringatan Hari Ibu 2018 dan Gerakan Ibu Bangsa Membaca, Kamis (13/12/2018) di auditorium utama gedung Perpustakaan Nasional RI, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Selain membacakan kutipan buku yang menjadi koleksi unggulan perpustakaan nasional, Puan bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla mendeklarasikan Gerakan Ibu Bangsa Membaca. Deklarasi juga dilakukan oleh Ibu Erni Tjahja Kumolo dan seluruh penampil pagelaran literasi.

Menko PMK Puan Maharani membacakan kutipan novel karya NH Dini saat  peringatan Hari Ibu 2018 dan Gerakan Ibu Bangsa Membaca, Kamis (13/12/2018) di auditorium utama gedung Perpustakaan Nasional RI, Kamis (13/12/2018)Dok. Humas Kemenko PMK Menko PMK Puan Maharani membacakan kutipan novel karya NH Dini saat peringatan Hari Ibu 2018 dan Gerakan Ibu Bangsa Membaca, Kamis (13/12/2018) di auditorium utama gedung Perpustakaan Nasional RI, Kamis (13/12/2018)

Menko PMK mengimbau Perpustakaan Nasional RI mampu menjangkau para pembaca hingga ke pelosok tanah air.

“Agar semua ibu Indonesia makin bertambah minat bacanya. Dengan begitu, kebiasaan baik dengan membaca itu dapat ditularkan ke anak-anak dan keluarganya yang lain,” kata Puan dalam siaran tertulis, Jumat (14/12/2018).

Pembacaan kutipan buku NH Dini oleh Menko PMK dilakukan dalam sesi pagelaran literasi yang menampilkan para perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang mulai dari pejabat pemerintahan, seniman, pebisnis, filantropis, penulis, atlet, dan pemerhati masalah sosial.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau