Advertorial

Biorock Jadikan Laut Galeri Seni di Pemuteran Bay Festival 2018

Kompas.com - 16/12/2018, 10:24 WIB

BULELENG – Perairan Pemuteran, Buleleng, Bali, mendapatkan tambahan koleksi. Yang terbaru adalah biorock atau terumbu karang berbentuk Barong dan Rangda. Penanaman biorock ini menjadi rangkaian Pemuteran Bay Festival (PBF) 2018. 

PBF 2018 adalah event ramah lingkungan yang digelar, 12-15 Desember. Nafas konservasi terasa dominan, khususnya kelestarian ekosistem biota laut. Menjaga nilai konservasinya, tradisi penanaman biorock ala PBF pun dilakukan Kamis (13/12). Biorock atau terumbu karang yang dipasang berbentuk Rangda dan Barong. Keduanya adalah karakter simbol Rwa Bhineda. 

Rangda dan Barong yang dipasang memiliki ukuran jumbo. Dengan rangka logam, biorock ini memiliki panjang 3,5 meter dan lebar 2,5 meter. Dalam mitologi Bali, Rangda merupakan ratu dari para leak. Menjadi penyeimbang energi negatif ini adalah Barong.  

Biorock ini ditenggelamkan oleh 21 penyelam lokal dan mancanegara. Posisinya sekitar 600 meter dari bibir pantai Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, Bali. Kedalaman perairan yang dipilih sekitar 30 meter. 

Secara filosofi, Rwa Bhineda merupakan konsep titik keseimbangan. Menyeimbangkan semua elemen masyarakat Bali dan alam. Ada nilai pariwisata, budaya, alam, hingga konsep destinasi buatan. Selaras tema ‘The Spirit of Rwa Bhineda’, titik keseimbangan konservasi alam sudah dimiliki masyarakat pesisir Utara Pulau Dewata. Mereka mengerti betul konsep sustainability dan development. 

“Penanaman biorock melalui PBF terus dilanjutkan. Masyarakat di sini sudah mengerti apa itu arti dari konservasi alam. Keseimbangan idealnya yang harus dicapai agar mendatangkan value. Sesuai temanya, simbol biorock Rangda dan Barong pun ditanam. Harapannya titik keseimbangan diraih di Pemuteran,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna, Kamis (13/12).

Kehadiran Rangda dan Barong melengkapi 127 struktur biorock yang lebih dahulu ditanam. Nyoman Sutrisna menambahkan, perairan Pemuteran menjadi galeri ‘patung’. 

“Struktur biorock ini unik seperti patung. Perairan Pemuteran ini seperti sebuah galeri seni. Sebab, ada banyak jumlah dan beragam rupa struktur biorock yang ditanam. Pokoknya sangat indah dan menjadi daya tarik tersendiri. Kalau ingin melihatnya langsung, silahkan menyelam di sini,” lanjutnya lagi. 

Dikembangkan bersama Yayasan Karang Lestari, biorock memakai konsep bio-reef. Teknisnya, konsep ini mengaliri struktur logam biorock dengan arus lemas 3,8 Volt hingga 12 Volt. Dengan adanya medan listrik diharapkan mineral larut tertarik lalu terakumulasi menjadi karang.  

Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, konservasi biorock sangat vital. 

“PBF 2018 benar-benar memberikan experience terbaik. Konsep penanaman biorock terus dilakukan demi mendapatkan titik keseimbangan konservasi terbaik. Bila kepentingan manusia dan alam menjadi seimbang, maka yang muncul bermacam value besar. Itulah mengapa posisi terumbu karang ini vital dalam sebuah konsep bahari,” kata Giri Adnyani. 

Tahun 2017, PBF juga melakukan penanaman biorock. Namun, konsepnya Garuda. Pemilihan tema ini tidak lepas dari filosofi Garuda. Selain kendaraan suci Dewa Wisnu, Garuda juga jadi Lambang Negara. Aktivitas penanaman biorock banyak mendapat apresiasi seperti runner up UNWTO. Teknologi biorock ini juga diganjar urutan 7 kategori Top 10 Lonely Planet Terbaik Asia 2016.

“Konsep sustainability harus dikedepankan. Aktivitas konservasi akan mendatangkan alam lestari dan ekonomi lestari. Ada beragam produk turunan yang bisa dikembangkan masyarakat untuk optimalisasi aspek ekonomi ini,” tegas Giri Adnyani lagi. 

Penanaman kembali biorock versi Rangda dan Barong mendapat apresiasi Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menteri Pariwisata mengatakan, lokasi penanaman biorock jadi destinasi dengan value tinggi.  

“Kesadaran dan kreativitas kolektif ini akan mendatangkan banyak keuntungan. Ujungnya tentu secara ekonomi. Upaya pelestarian lingkungan memang harus terus dilakukan. ‘Ritual’ penanaman biorock ini idealnya dilakukan juga oleh daerah lain,” tutupnya. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com