Advertorial

Dream Cruise Bidik Pelabuhan Sabang

Kompas.com - 22/12/2018, 10:45 WIB

SABANG – Pelabuhan Sabang, Nangroe Aceh Darussalam, sudah representatif untuk disandari cruise ship. Status ini ditegaskan dengan kunjungan tim Dream Cruise, Kamis (20/12). Potensi percepatan sandar dari Dream Cruise pun terbuka lebar pada quartal III 2019.

Sabang dinyatakan siap sebagai destinasi baru Dream Cruise. Selain atraksi nature dan culture, aspek aksesibilitasnya pun memenuhi prasyarat. Begitupun lautnya yang memiliki kedalaman 23 meter. Dermaganya juga memiliki panjang 423 meter. Secara profil, Pelabuhan Sabang ini bisa disinggahi kapal dengan kapasitas berat di atas 50 Ribu GT  atau Gross Tonage.

“Pelabuhan sangat bagus. Kami sudah melihatnya secara langsung. Artinya, bisa disandari oleh beberapa cruise yang kami miliki. Mengacu kondisi di lapangan, kami proyeksikan kapal medium Dream Cruise,” ungkap Assisten Vice President Genting Dream Cruise Ika Safitri, Kamis (20/12) malam.

Yup, Star Cruise dianggap ideal melayani rute ini. Sebab, Star Cruise masuk kategori medium. Kapasitas beratnya di bawah 70 ribu GT. Pergerakannya juga menguntungkan karena Star Cruise mengambil start dari Port Klang dan Pelabuhan Pinang, Malaysia. Ika menambahkan, Genting Dream Cruise juga bisa diarahkan menuju Sabang. Namun, bentang rutenya panjang.

“Kalau mau memaksa, Genting Dream Cruise ini juga bisa masuk Sabang. Tapi, jarak tempuhnya terlalu jauh. Kapal ini berangkat dari Singapura. Bobotnya juga 150 Ribu GT. Paling ideal Star Cruise karena kelasnya medium. Kapasitas angkutnya juga masih optimal,” lanjutnya lagi.

Terlepas dari aspek teknis, Dream Cruise membutuhkan percepatan syarat non teknis. Sebab, pada Oktober 2019 ada revisi rute baru kapal pesiar. Setelah September 2019, Genting Dream Cruise dan Star Cruise akan merevisi rute perjalanannya. Ika kembali mengatakan, apabila momentum tersebut bisa dimanfaatkan ada potensi salah satu cruise itu akan masuk Sabang sekitar Oktober 2019.

“Rencana cruise ini dibuat 1 tahun sebelumnya. Saat ini, rute Dream dan Star Cruise baru sampai bulan September 2019. Asalkan diskusinya cepat Oktober sudah ada rute baru ke sana. Manajemen ini sudah meminta rute baru di Indonesia dan kami usulkan Sabang. Port-nya bagus. Sekarang yang penting, awal tahun 2019 diskusi bisa cepat. Sebab, kami juga ada inspeksi kapal dan lainnya,” kata Ika lagi.

Sebelumnya Sabang mendapatkan slot 25 calls kapal pesiar untuk tahun 2019. Slot ini memiliki porsi 4,22% dari kuota total 593 calls kapal pesiar tahun depan. Beberapa cruise sudah menyatakan kesediaan untuk merapat. Sebut saja Regent Seven Seas yang akan melakukan 12 calls pada 2019. Punya kapasitas 2.776 pax per trip, cruise ini akan singgah di Sabang, Jakarta, Semarang, Benoa, Komodo, dan Makassar.

Pelabuhan Sabang juga dijamin akan ramai secara reguler oleh kehadiran 2 cruise lainnya. Ada Azamara Cruise Ship dengan 6 calls tahun depan. Memiliki kapasitas 3.470 pax per trip, cruise ini akan singgah di Sabang, Semarang, Surabaya, Benoa, dan Komodo. Cruise lainnya adalah Boudicca dengan 7 calls. Membawa 4.195 pax per trip, kapal ini singgah di Sabang, Semarang, Benoa, Lombok, dan Komodo.

“Pelabuhan Sabang memiliki profil luar biasa. Secara geografis juga unik dengan pulau penahan hingga menjadi pelabuhan alam. Sabang akan semakin ramai dan perekonomiannya hidup. Sekarang ini, yang dipikirkan bagaimana menyiapkan atraksinya,” terang Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari Indroyono Soesilo.

Sabang sebelumnya juga kedatangan ‘tamu’ spesial pada tahun 2018 ini. Ada 2 cruise yang merapat bersama pada Selasa (18/12). Kapal pesiar ini adalah MS Marella dan MS Seaborn. Memiliki panjang 265 Meter, MS Seaborn membawa 569 penumpang dan 419 awak kapal. Lalu, MS Marella membawa 1.752 penumpang plus 575 awak kapal. Secara postur, kapal ini memiliki panjang 210 meter.

“Sekarang yang harus dipikirkan atraksinya. Saat Star Cruise atau lainnya datang harus ada experience terbaik. Mereka bisa berada di Sabang selama 8 jam. Apalagi, infrastruktur pendukung pelabuhan terus disempurnakan oleh stakeholder terkait,” ujar Indroyono yang didampingi Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Ratna Suranti.

Beberapa fasilitas pendukung pelabuhan internasional saat ini sedang disiapkan. Selain ruang tunggu yang representatif, pelabuhan juga harus memiliki fasilitas diantaranya imigrasi, custom, quarrantine. 

Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, Pelabuhan Sabang sangat representatif disinggahi Dream Cruise.

“Secara teknis, pelabuhan di Sabang ini sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Pelabuhan ini bisa disandari kapal besar. Tinggal fasilitas pendukungnya disempurnakan. Harapannya, agar wisatawan ini semakin nyaman. Sebab, secara atraksinya sudah luar biasa. Sabang ini destinasi eksotis,” jelasnya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengingatkan stakeholder di Sabang agar bisa mengoptimalkan peluang dari Dream Cruise atau Star Cruise. 

“Mereka sudah memberikan sinyal positif dan ini harus direspon cepat. Sebab, semuanya sudah sangat emndukung di sana. Kondisi ini harus bisa dimanfaatkan. Kalau bisa dipercepat kenapa tidak?” tutup Menpar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com