Advertorial

Resmi, Thai Lion Air Buka Kembali Penerbangan ke Bali

Kompas.com - 23/12/2018, 11:29 WIB

BALI – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan Re-Inaugural Flight Thai Lion Air di lantai 2 gedung Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (21/12). 

Thai Lion Air melakukan penerbangan dengan pesawat SL 258 rute Bangkok-Denpasar. Pesawat yang membawa penumpang 178 orang ini tiba di Bandara International I Gusti Ngurah Rai tepat pada pukul 18.40 waktu setempat. 

Dari 178 penumpang, 14 diantaranya merupakan peserta Famtrip yang merupakan TA/TO asal Thailand. Angka ini melebihi ekpektasi awal, dimana persentase jumlah penumpang sekitar 82.79% dari seat capacity pesawat yakni 215 tempat duduk.  

Perwakilan Lion Group Indonesia Fajar Teguh menyatakan, pembukaan kembali rute ini diharapkan dapat sustain. Ia pun berharap Thai Lion Air bisa menambah frekuensi penerbangan ke Bali. 

“Untuk saat ini, penerbangan Thai Lion Air hanya daily 1 kali dalam sehari. Mudah-mudahan, ke depan bisa menjadi 2-3 kali penerbangan dalam sehari,” ujarnya, mewakili CEO Thai Lion Air, Captain Darsito Hedroseputro. 

Sementara itu,Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil tindak lanjut dari rapat koordinasi sebelumnya yang dilaksanakan di Bangkok, Thailand, pada akhir November lalu. Ini merupakan salah satu bentuk perwujudan join promotion program kerjasama airlines. Tujuannya, untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara menuju Indonesia, khususnya Bali. 

“Kami yakin pembukaan kembali penerbangan ini mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, khususnya dari Thailand. Harapannya, pihak bandara juga bisa memberikan slot tambahan untuk Thai Lion, jika mereka berencana menambah frekuansi penerbangan,” ujarnya, didampingi Kabid Pemasaran Area III Regional I Florida Pardosi. 

Wanita yang biasa disapa Iyung itu pun mengajak para pelaku industri penerbangan untuk terus mendukung program pemasaran pariwisata dan menggenjot datangnya wisatawan ke Indonesia. Antara lain dengan terus membawa wisatawan sebanyak-banyaknya melaui penerbangan rute baru ini. 

“Semua pihak harus bisa memanfaatkan Bangkok sebagai Hub Tourism untuk mendatangkan wisatawan-wisatawan yang melakukan transit di Thailand untuk melanjutkan kunjungannya ke Indonesia,” kata dia. 

Menteri PariwisataArief Yahya menuturkan, akses atau aksesibilitas menjadi komponen penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Akseibilitas sendiri mempunyai indikator 3A. Mencakup Airlines, Airports, dan Authority.  

“Target 20 juta wisman di tahun 2019 hanya bisa dicapai jika masalah aksesibilitas udara terpenuhi. Sebab, sekitar 75% wisman datang ke Indonesia melalui jalur udara (air connectivity). Sisanya, 24% lewat laut terutama menggunakan ferry dan sebagian kecil menggunakan cruise atau yacht. Hanya 1% wisman masuk lewat darat,” jelasnya. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com