Advertorial

Bantu Pulihkan Palu-Donggala, Tawada Healthcare Sumbang “Hospital Bed” untuk Rawat Warga

Kompas.com - 26/12/2018, 11:48 WIB

Pada akhir September lalu, gempa berkekuatan 7,4 skala Richter mengguncang kota Palu dan kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Akibatnya, ribuan warga kehilangan keluarga dan harta bendanya.

Setelah bencana terjadi, perhatian publik terpusat pada pencarian dan penyelamatan korban serta penyaluran bahan makanan. Selanjutnya pemerintah berfokus kepada proses pemulihan infrastruktur dan diharapkan tahun 2019 nanti master plan pembangunan di kota ini telah rampung.

Namun dalam prosesnya, para pengungsi masih harus tinggal di tenda pengungsian yang membuat kondisi para pengungsi sangat rentan terhadap segala macam penyakit. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan di Palu dan sekitarnya sangat membutuhkan perlengkapan dan alat kesehatan yang memadai untuk merawat para pasien.

Salah satu inisiatif untuk memperbaiki fasilitas kesehatan di Palu dan Donggala datang dari PT Tawada Healthcare (THC) dengan memberikan tempat tidur rumah sakit (hospital bed). Sumbangan ini pun diharapkan dapat membantu proses kerja tenaga medis di kedua kota tersebut.

“Proses pemulihan itu butuh waktu lama. Misalnya saja Aceh, butuh sepuluh tahun untuk pulih secara total. Oleh sebab itu, momentum pemberian alat kesehatan ini menjadi sangat relevan dengan keadaan di sana sekarang ini,” kata Satrija Sumarkho selaku CEO PT Tawada Healthcare dalam sambutannya pada acara penyerahan simbolis sumbangan alat kesehatan kepada pihak HAND International di kantor pusat THC, Jakarta (17/12/18).

Menurut Satrija, pemberian tempat tidur khusus rumah sakit ini sesuai dengan bisnis utama THC yang bergerak di bidang alat kesehatan yang komprehensif. Dalam pemilihan tipe tempat tidur ini pun THC mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dalam proses kerjanya agar alat dapat berfungsi secara maksimal.

Karenanya, tipe tempat tidur yang dipilih pun merupakan tempat tidur buatan Indonesia, yaitu merek Premiere One yang berkualitas tinggi dan mampu menahan beban hingga 300 kilogram. Dengan demikian, pemenuhan suku cadang pun tidak harus dilakukan dengan cara impor.

Proses penyalurannya sendiri akan dilakukan oleh pihak HAND International sebagai LSM yang berfokus pada penanganan bencana dan transformasi masyarakat. Nantinya, pihak HAND International akan memberikan alat tersebut kepada rumah sakit Woodward di Palu.

Hospital bed benar-benar sangat diperlukan sekarang ini di Palu. Sebab, tinggal di tenda pengungsian dalam waktu yang lama membuat para pengungsi menjadi rentan terkena infeksi. Kami dari HAND International benar-benar mengapresiasi inisiatif dari THC,” kata Ivan Hodiny selaku Jakarta Pack Leader HAND International.

Ke depannya, Satrija berharap bahwa inisiatif seperti ini dapat mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk berkontribusi terhadap pemulihan kota Palu saat ini. Proses pemulihan suatu kota setelah bencana tidak selesai dalam waktu satu bulan atau dua bulan saja. Banyak aspek lain yang belum terjamah dan membutuhkan waktu penanganan yang tidak sebentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com