Advertorial

Mandiri Jogja Marathon 2019 Sukses, dengan Pilihan Jalur Lari yang Unik

Kompas.com - 08/05/2019, 10:49 WIB

Olahraga lari dulu dianggap sebagai olahraga paling murah, setara dengan jalan kaki, karena tidak memerlukan biaya sewa lapangan, biaya peralatan dan hanya cukup kaos dan celana lari serta sepatu lari.

Namun bila ditelisik lebih dalam, olahraga lari juga membutuhkan biaya tidak sedikit, sepatu lari hendaknya memiliki kelenturan yang baik sehingga tidak membuat kaki lecet, perlunya sarana atau prasarana pelindung lutut, kaos dan celana lari yang mampu menyerap keringat dan nyaman dipakai, belum lagi aksesories lain seperti topi, aplikasi penganalisa kecepatan, fasilitas audio untuk menemani berlari dan biaya pendaftaran mengikuti event lari bergengsi.

Saat ini olahraga lari lazimnya dikatagorikan atas Full Mararthon (FM 42,2 KM), Half Marathon (HM 21,1 KM), 10 KM dan 5 KM.

Mandiri Jogja Marathon 2019

Salah satu event lari berskala internasional yang tergolong bergengsi adalah Mandiri Jogja Marathon, yang kelasnya sejajar dengan Jakarta Marathon, Borobudur Marathon dan Bali Marathon. Tahun 2019, Mandiri Jogja Marathon sudah memasuki tahun ke tiga.

Mandiri Jogja Marathon 2019 diselenggarakan tanggal 28 April 2019 dengan mengambil lokasi start dan finish di kompleks Candi Prambanan. Setelah mendaftar dan dibatasi total 7.500 peserta, pada hari yang ditentukan peserta harus mengambil racepack berupa t-shirt, nomor BIB, panduan lari, kartu diskon dan sejumlah produk sponsor. Meski sudah menyiapkan 16 loket pada lokasi pengambilan racepack, pengambilan racepack cukup melelahkan karena panjangnya antrean.

Racepack (sumber: Retno)

Mandiri Jogja Marathon 2019 rupanya memberikan rezeki khusus bagi perusahaan transportasi seperti pesawat udara, kereta api dan bis, serta taksi konvensional dan taksi online. Selain itu tentunya menaikkan tingkat okupansi hotel-hotel di Jogja dan sekitarnya.

Pada hari H, semua peserta lari mengawali lari dari lokasi start di Candi Prambanan dan pelari harus mengikuti jalur lari yang telah ditentukan oleh Panitia Penyelenggara, hingga mencapai garis finish di lokasi Candi Prambanan. Jalur lari dinilai unik dan menonjolkan kearifan lokal karena melewati pemukiman penduduk sejumlah 13 desa, sawah, jalan-jalan kecil dan tentunya pemandangan candi yang eksotik di kompleks Candi Prambanan yang terdapat ribuan candi, Candi Plaosan dan Monumen Taruna. Di sepanjang jalur lari, penduduk desa juga menyuguhkan kesenian lokal untuk memberi semangat kepada para pelari.

Tujuan penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2019 di sekitar kawasan Candi Prambanan adalah guna mempromosikan sejarah dan budaya lokal demi mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Dari sisi elevasi jalur lari dirasakan tidak ada yang memberatkan pelari karena lebih banyak jalur datar. Stasiun Penyedia Air Minum (Water Station) tersedia pada jarak tertentu dan dalam kapasitas yang memadai untuk mencegah pelari mengalami dehidrasi. Sejumlah mobil ambulance dan tenaga medis disiagakan di beberapa titik guna memberikan pertolongan kepada pelari yang mengalami gangguan saat berlari. Yang terbanyak adalah kram di kaki yang kemungkinan disebabkan kurangnya pemanasan.

Jumlah marshall atau pemandu lari pada banyak titik sangat membantu para pelari agar tidak salah mengambil jalur. Yang patut diperhatikan pada penyelenggaraan event serupa berikutnya adalah jalur lari yang kurang steril. Akibatnya fokus pelari terbagi dua antara memacu laju lari dan harus berhati-hati dengan aktivitas berkendara warga pada lintasan yang harus dilalui.

Pelari yang mampu menyelesaikan jarak tertentu yang dipilihnya (FM, HM, 10K atau 5K) dan berhasil mencapai garis finish dibawah Cut Off Time (COT) berhak mendapatkan medali penamat (finisher medal). Medali penamat pada Mandiri Jogja Marathon 2019 kualitasnya bagus, tebal, detailnya halus dalam dua muka. Satu sisi mencantumkan gambar penari Rama-Shinta dan tanggal penyelenggaraan, sisi lainnya mencantumkan logo Mandiri Jogja Marathon 2019 dan katagori jarak. Medali penamat menggunakan desain seni khas Yogyakarta.

Sisi depan medali (sumber: Retno)
 
Sisi belakang medali penamat (sumber: Retno)

Selain diganjar medali penamat, pelari juga menerima refreshmentberupa pisang, air minum dan produk-produk sponsor. Kemudian pelari diarahkan untuk beristirahat sambil mengisi perut dengan membeli aneka kuliner dari kuliner tradisional, kuliner manca negara hingga kuliner modern. Dalam bentuk gerai atau food truck

Semua transaksi harus menggunakan non tunai (cashless) produk Bank Mandiri, seperti e-money, dompet elektronik  Link dan kartu debit Mandiri. Bagi yang kehabisan saldo atau ingin membeli kartu Mandiri, disediakan tempat-tempat top-up dan penjualan kartu perdana Mandiri guna mempermudah transaksi.

Medali penamat dan Candi (sumber: Retno)

Secara keseluruhan penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2019 dapat dinilai profesional dan dilakukan dengan pengorganisasian yang rapi. Jadi, tidak salah bila Anda seorang penggemar olahraga lari, mencatat dan mengagendakan untuk mengikuti Mandiri Jogja Marathon 2020. 

Karena selain menyehatkan tubuh, Anda dan keluarga juga dapat sekaligus berpiknik menjelajah kota Yogyakarta, mengenal sejarah, budaya dan kulinernya. Jadi, sangat tepat jargon yang digunakan oleh Mandiri Jogja Marathon, "Lebih Dari Sekedar Lomba".

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com