Advertorial

UAJ Terus Kembangkan Diri Agar Relevan dengan Revolusi Industri 4.0

Kompas.com - 16/05/2019, 18:11 WIB

KOMPAS.com – Saat ini perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta harus siap menghadapi revolusi industri 4.0 yang masif, cepat, dan kompleks. Persaingan antarperguruan tinggi pun tak hanya PTN dan PTS saja, tetapi juga dengan PT asing.

Perguruan tinggi memang menjadi garda depan Bangsa Indonesia dalam menghadapai tantangan tersebut. Hal itu karena sumber daya manusia (SDM) berkualitas banyak yang terlahir dari perguruan tinggi.

Bagi Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya (UAJ) yang genap berusia 59 tahun pada 1 Juni 2019 nanti, upaya transformasi dan pengembangan diri terus dilakukan agar tetap relevan dengan revolusi industri 4.0.

Transformasi digital terus dilakukan melalui pembuatan massive open online course (MOOC) Atmazeds, program online learning dan blended learning, digitalisasi sistem administrasi, serta kolaborasi dengan platform online seperti Gnowbe dan Chatbot Savira yang membantu pendaftaran mahasiswa baru. 

Dibukanya kampus 3 BSD yang masuk pada ekosistem digitalhub menjadi daya dorong ekstra bagi UAJ untuk berkolaborasi dengan industri dalam pengembangan dirinya.

Lebih jauh tentang Blended learning, perhatian terhadap metode pembelajaran ini menjadi penting karena merupakan solusi di tengah disrupsi teknologi pada era 4.0 ini.

Perkembangan teknologi  ternyata tidak sepenuhnya membuat masyarakat percaya pada layanan pendidikan berbasis online. Hal itu disebabkan beberapa aspek manusiawi masih memerlukan pertemuan langsung agar transfer nilai dan norma bisa dilakukan.

Beberapa aspek manusiawi itu seperti penanaman ideologi, pemahaman, mengembangkan kemampuan bekerja sama, empati dan berpikir kritis. Itu sebabnya blended learning diperlukan sebagai titik temu antara dunia digital dengan perguruan tinggi.

Sukses raih bintang lima QS Star

Meski demikian, UAJ tetap melakukan transfer niai social responsibility dan keterbukaan. Hal itu dibuktikan melalui keberhasilan UAJ memperoleh penghargaan dari lembaga pemeringkatan dunia, QS Star.

- -

Tahun 2019 ini, UAJ sukses memperoleh penghargaan bintang lima untuk kategori eployability dan social responsibility, serta bintang empat untuk kategori keterbukaan (inclusiveness).

Kesuksesan memperoleh penghargaan dari QS Star tidak membuat UAJ lantas melupakan pembangunan SDM yang berkarakter. Hal itu karena pembangunan SDM yang berkarakter merupakan salah satu dasar dari pendidikan perguruan tinggi.

Tetap depankan karakter Indonesia

Bagi UAJ, menghadapi revolusi industri 4.0 bukan hanya terkait aspek teknologi dan kurikulum. Hal mendasar adalah mendidik generasi muda yang relevan dengan zamannya dengan tetap memiliki karakter Indonesia dan kepedulian sosial.

- -

Dua karakter itulah yang tidak bisa digantukan oleh mesin. Oleh karena itu, topik wisuda tanggal 14 Mei 2019 adalah refleksi terhadap gerakan reformasi di mana UAJ merupakan bagian sejarah dan wisudawan harus tahu perjuangan yang perlu dilanjutkan.

Peran UAJ sebagai penebar nilai dan karakter Indonesia diwujudkan melalui karya nyata yang sesuai dengan kompetensi bidang. Hal itu disampaikan oleh salah satu pendiri UAJ, Frans Seda yang berbunyi “Untuk Tuhan dan Tanah Air”.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com