Advertorial

Workforce, Workplace, dan Workstyle Modern Jadi Tantangan Millennial di Tempat Kerja

Kompas.com - 22/05/2019, 11:27 WIB

Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2018 lalu sebanyak lebih dari 23 persen penduduk Indonesia merupakan generasi millennial. Dengan demikian, setidaknya ada 60 juta millennial Indonesia yang saat ini berada di usia produktif.

Karakter khas millennial yang pekerja keras ini pun berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Akibatnya, berbagai tantangan baru pun harus dihadapi. Salah satunya adalah penggunaan teknologi terbaru untuk meningkatkan produktivitas kerja.  Selain itu, para millennial pun dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan fase kerja yang dinamis dan kolaboratif.

Perangkat kerja yang cerdas, praktis, dan aman kini menjadi andalan dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini disampaikan oleh Technical Sales Cosultant Business PC HP Indonesia Christopher Yonathan. Menurutnya, era telah bergeser dari industrial age menjadi experience age. Ditambah dengan keberadaan internet yang memungkinkan setiap orang untuk mencari informasi dengan cepat dan mudah, millennial dihadapkan kepada tiga tantangan baru yakni workforce, workplace, dan workstyle modern.

“Sebanyak 50 persen millennials akan mendominasi workforce di tahun 2020. Kemudian workplace, 62 persen orang akan bekerja lebih dari satu lokasi, kita akan lebih banyak bekerja di luar daripada dari kantor. Lalu juga dikatakan kolaborasi akan meningkat lebih dari 65 persen dalam bekerja,” tuturnya.

- -

Hal ini disampaikan Christopher saat menjadi pembicara dalam diskusi “Grow Your Business to The Next Level” di Penang Bistro Gambir, Selasa (14/5) lalu. Acara diskusi ini diselenggarakan oleh Harian Kompas dan Metrodata serta dihadiri oleh sejumlah pelaku industri startup Indonesia.

Tak hanya fleksibilitas dan pola kerja yang dinamis, diperlukan juga perangkat yang handal untuk menjawab tantangan ini. Sebagai salah satu vendor komputer internasional yang tepercaya, HP pun menyematkan berbagai inovasi canggih untuk meningkatkan produktivitas penggunanya dalam bekerja.

Pada kesempatan yang sama, hadir pula Sales Manager Microsoft Indonesia Denny Herdhiawan. Dalam pemaparannya, Denny menjelaskan pentingnya menggunakan software original terbaru dalam bekerja. Selain lebih handal, software terbaru pun telah dilengkapi dengan proteksi yang lebih baik untuk menjaga keamanan data perusahaan.

“Per 14 Januari 2020, Microsoft tidak lagi memberikan update untuk pengguna Windows 7. Artinya, akan lebih rentan terhadap malware karena tidak memiliki sistem imun,” ungkap Denny.

Demi produktivitas dan keamanan dalam bekerja, perusahaan perlu berinvestasi dengan membeli software original untuk bekerja. Electronic software delivery (ESD) pun menjadi pilihan yang tepat dan aman untuk membeli software. Di Indonesia, solusi ESD ini disediakan oleh PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI). Selain mudah dan cepat, metode pembelian online ESD juga lebih hemat dan aman karena tidak adanya pengiriman secara fisik.

“Jadi ketika konsumen beli produk Microsoft, product key-nya akan dikirim secara digital. Microsoft ESD ini adalah barang Full Package Product (FPP) alias barang ritel, hanya yang membedakan proses delivery-nya secara digital atau dikirimkan via email,” tutur Product Manager SMI Tjing Vivin Alianto saat memperkenalkan ESD SMI kepada para peserta diskusi.

PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) adalah distributor produk Information Communication Technology (ICT) terpercaya di Indonesia. SMI menyediakan layanan ESD untuk berbagai perusahaan. dan merupakan distributor resmi Microsoft sehingga keaslian produknya terjamin. Konsumen bisa mendapatkan Microsoft ESD melalui berbagai reseller yang telah terafiliasi dengan SMI di berbagai kota besar di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, klik di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com