Advertorial

Cara Realme X Membuat In-display Fingerprint Lebih Baik dari yang Lain

Kompas.com - 19/07/2019, 17:03 WIB

Smartphone kini menjadi gadget yang semakin personal tidak hanya dari sisi pengguna, tapi juga dari segi fitur-fitur yang diberikan. Semakin canggih sebuah ponsel, secara tidak langsung akan semakin banyak data yang tersimpan. Bagi sebagian orang data-data ini bukanlah konsumsi publik, sehingga dibutuhkan fitur keamanan yang mumpuni.

Sejauh ini, menggunakan kata sandi di smartphone menjadi pilihan terbaik. Namun, metode ini mulai menjadi solusi tradisional. Seiring kemajuan zaman, teknologi berbasis biometrik seperti sidik jari akan menjadi solusi yang lebih disukai. Hal ini karena tubuh manusia memiliki ciri khas masing-masing. Perkembangannya teknologinya pun cukup cepat, dari yang sebelumnya ditempatkan area khusus di permukaan, kini pemindai sidik jari bisa ditanamkan di layar smartphone, seperti yang diusung realme X.

Desain penanaman sensor sidik jari di dalam layar sejauh ini menjadi solusi yang memenuhi permintaan pasar. Dengan desain ini, body smartphone terlihat lebih bersih, layar lebih luas, dan lebih nyaman digunakan. Oleh karena itu, kali ini realme berani membawa inovasi terbarunya ke pasar. Tidak sekadar membawanya, tapi realme juga meningkatkan teknologi tersebut sehingga para penggunanya bisa merasakan pengalaman terbaik.

Kecepatan menjadi fokus utama di in-display fingerprint realme X. Tak cukup hanya canggih saja, tentu teknologi ini tidak bisa memuaskan pengguna jika performa pembacaanya lambat. Karenanya, realme mempercayakan sensor sidik jari dengan mengadopsi teknologi optik Goodix terbaru. Sensor tersebut bisa membuka kunci melalui pembacaan sidik jari lebih aman dan lebih cepat sekitar 28,5 persen. Sensor terbaru ini memberikan realme X ukuran unit piksel 44 persen lebih besar, sehingga dapat mengenali guratan sidik jari lebih cepat.

Teknologi ini pun dikombinasikan dengan chipset Snapdragon 710 yang membantu performa pembacaan. DSP acceleration engine yang merupakan hasil pemikiran realme, Qualcomm, dan Goodix akan memanggil setiap chip ke dalam perintah cepat guna mempersingkat pembukaan kunci sidik jari di dalam layar.

Selain pembacaan yang cepat, dibutuhkan juga keamanan yang akurat. Agar sensor sidik jari in-display fingerprint lebih aman, fitur penguncian layar sidik jari realme X digabungkan dengan teknologi artificial intelligence (AI). Kombinasi tersebut bisa menganalisis lebih dari seribu titik fitur jari serta menilai posisi dan guratan sidik jari.

Setelah cepat dan aman, pengenalan yang tanggap juga menjadi fokus realme. Memanfaatkan panel layar Super AMOLED-nya, realme menemukan solusi inovatif atas permasalahan pembacaan sidik jari di sekeliling area sensor yang membuat pembacaan kerap gagal. Untuk itu, realme menerapkan fitur make-up lighting projection yang akan membuat pencahayaan area luar pembacaan lebih terang. Hal ini akan memungkinkan lebih banyak sinyal sidik jari yang diterima.

Meski mengedepankan solusi teknologi, nilai estetika tidak luput dari mata realme. Untuk lebih memanjakan visual, pengguna akan disajikan 5 pilihan animasi pembuka kunci. Realme menghadirkan pilihan animasi menarik untuk memberikan kesan personal sesaat setelah ponsel dihidupkan. Semua kelebihan di atas menjadi nilai unik yang khusus disiapkan oleh realme dalam menarik hati para penggunanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau