Advertorial

Peran Tes DNA Bagi Konsumen Di Tengah Pertumbuhan Industri Kecantikan

Kompas.com - 14/08/2019, 13:47 WIB

Industri kecantikan dikenal sebagai industri yang paling berkembang soal tren perawatan kulit. Perkembangan tren dan produk perawatan ini pun berbanding lurus dengan pertumbuhan pengguna media sosial. Memang, berbagai pilihan produk perawatan yang ada ada di media sosial merupakan sebuah kemewahan informasi. Namun di sisi lain, hal ini bisa menimbulkan kebingungan pengguna atau bahkan menyebabkan masalah kulit jika salah pilih.

Dalam perjalanan untuk menemukan produk perawatan yang tepat, dibutuhkan proses trial and error yang tentu membutuhkan waktu karena memilih produk perawatan yang sesuai dengan jenis kulit bukan perkara mudah.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi jenis kulit. Menurut seorang peneliti dan ahli kecantikan dari Amerika dr. Leslie Baumann, jenis kulit terbagi berdasarkan empat kategori dasar, yaitu level sebum, sensitivitas, pigmentasi, dan elastisitas. Dari empat kategori dasar inilah, kita akan mendapatkan 16 jenis kondisi kulit yang berbeda.

Selanjutnya, ada banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk perawatan yang tepat. Misalnya apakah produk tersebut menjawab kebutuhan spesifik kulit dan keamanan bahan aktif kandungannya.

Peran tes DNA

DNA merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. Tes DNA mengungkap secara akurat informasi genetik dalam tubuh manusia, termasuk potensi, risiko dan kebutuhan unik setiap individu. Salah satu hal paling mendasar yang bisa diperoleh dari tes DNA adalah kondisi kulit seseorang.

Sebagai organ tubuh paling luar, kulit merupakan lapisan pelindung yang bekerja 24 jam dan rentan terpapar oleh faktor eksternal seperti matahari dan polusi. Pengecekan DNA kulit bisa memberikan informasi yang akurat mengenai kualitas kolagen, elastisitas kulit, pigmentasi kulit, dan sebagainya. Tes ini sudah umum dilakukan di negara maju untuk mengenal kondisi kulit dan mendapatkan perawatan yang tepat dan sesuai.

“JakPat sebagai platform survei online melihat bahwa DNA sudah menjadi subjek global yang telah dijajaki oleh para pakar kesehatan kulit agar menjadi solusi bagi konsumen dalam memahami kondisi kulit mereka. Untuk itu, JakPat mengadakan survei pada tanggal 5 – 10 Juli 2019 terhadap 537 responden mengenai pemahaman responden akan kondisi kulit mereka dan pendapat mereka akan manfaat teknologi pada konteks perawatan kulit,” tutur Head of Research Jakpat Aska Primardi.

Hasil riset JakPat menunjukkan pentingnya tes DNA kulit. Dalam konteks penggunaan produk perawatan wajah,hanya 15 persen responden yang mengatakan bahwa kinerja produk yang mereka gunakan sesuai dengan harapan. Sisanya mengatakan bahwa mereka masih menderita masalah yang mengganggu seperti jerawat, iritasi, kulit kering, kulit berminyak, dan lainnya. Sebanyak 30 persen responden juga merasa belum puas dengan kondisi kulit mereka saat ini, kendati telah menggunakan berbagai macam produk perawatan.

Hasil riset lainnya menunjukkan bahwa para responden sudah selektif dalam mencoba produk perawatan kulit. Dalam konteks menemukan produk perawatan yang tepat, sebanyak 50 persen responden setuju untuk memeriksakan kondisi kulit mereka dan secara umum memilih untuk pergi ke dokter kulit atau dermatolog. Dalam konteks skin DNA treatment, kecenderungan responden untuk percaya akan hasil tes DNA kulit mencapai 85 persen. Selain itu, persentase minat responden untuk mencoba perawatan kulit dengan teknologi tinggi (hi-tech) mencapai 90 persen.

Teknologi tes DNA secara global telah memberikan manfaat bagi individu yang ingin memahami kondisi kulit mereka dengan mudah. Untuk meminimalisir pengalaman buruk konsumen dalam mencari produk perawatan kulit yang tepat, teknologi tes DNA bisa menjadi solusi terbaik. Tes DNA dapat menjelaskan kondisi dan kebutuhan spesifik kulit konsumen yang sesuai dengan hasil tes DNA tersebut.

Dalam waktu dekat, tes DNA untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan kulit ini akan tersedia di Indonesia. Anda pun berkesempatan untuk menjadi salah satu dari 100 orang yang dapat mencoba teknologi ini lebih awal sebelum yang lain. Temukan nformasi lebih lanjut mengenai tes DNA untuk kulit dan cara mencobanya di tautan ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com