Kabar pariwisata

Malindo Air Kini Terbang di Rute Baru Sydney-Denpasar

Kompas.com - 14/08/2019, 14:00 WIB

KOMPAS.com – Bali merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Indonesia. Keindahan alam dan budayanya menjadi daya tarik yang begitu kuat bagi wisatawan dari seluruh penjuru dunia.

Hal itu membuat banyak maskapai yang membuka penerbangan langsung ke Bali. Salah satu maskapai paling baru dengan poros Bali adalah Malindo Air. Maskapai ini rencananya akan membuka rute Sydney-Denpasar dengan penerbangan perdana pada 15 Agustus 2019.

Tentu rute baru Malindo Air itu akan semakin menambah jumlah wisatawan ke Pulau Dewata. Terlebih, Malindo akan melayani daily flight atau terbang setiap hari.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Region IV Kementerian Pariwisata, Adella Raung, Bali memang menjadi daya tarik wisatawan dan industri pariwisata. Banyaknya maskapai dengan rute baru ke Bali dikarenakan banyaknya jumlah wisatawan.

“Termasuk Malindo Air. Maskapai ini bukan hanya akan meramaikan, tetapi juga siap bersaning karena Malindo akan membuka penerbangan reguler dengan frekuensi terbang harian mulai 15 Agustus 2019,” ujar Adella pada Hari Minggu (11/08/2019).

Jadwal Penerbangan Malindo Air Sydney-Denpasar

Jadwal keberangkatan Malindo Air dari Sydney adalah pukul 12.00 waktu setempat dan akan tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar sekitar pukul 16.50 WITA. Penerbangan tersebut dilayani dengan nomor penerbangan OD172.

Sementara itu, jadwal keberangkatan Malindo Air tujuan Sydney dengan nomor penerbangan OD171 akan berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai pada pukul 22.35 WITA. Pesawat dijadwalkan tiba di Sydney pukul 06.40 waktu setempat.

Malindo Air akan menggunakan armada jenis Boeing 737-900 ER untuk rute Sydey-Denpasar. Terdapat 12 kursi kelas bisnis dan 168 kuris kelas ekonomi. Maskapai ini akan menambah 23.472 penumpang (kapasitas penuh) hingga akhir 2019.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, pembukaan rute baru ini adalah wujud kerja sama antara Kementerian Pariwisata dengan Malindo Air yang kini sudah memasuki tahun kedua.

“Kerja sama ini dilakukan dalam bentuk joint promotion. Kegiataninaugural flight ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan joint promotion tersebut,” ujar Rizki.

Banyaknya jumlah kunjungan wisatawan ke Bali

Bali sebagai magnet utama untuk mendatangkan wisatawan mancanegara merupakan sebuah keniscayaan. Fakta itu bisa dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 1 Maret 2019.

Menurut BPS, kedatangan wisatwan mancanegara (wisman) ke Bali awal 2019 tercatat mencapai 456.218 kunjungan. Sebagian besar mereka datang melalui bandara dengan angka 452.495, sementara sebanyak 3.813 datang melalui pelabuhan.

Angka tersebut naik sebesar 27,41 persen dibanding Bulan Januari 2018. Kebanyakan wisman datang dari China (24,94 persen), Australia (20,94 persen), India (6,30 persen), Amerika Serikat (3,85 persen), dan Rusia (3,59 persen).

. .

Bagi Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, aksesibilitas sangat berperan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke suatu destinasi. 3A, yakni akesibilitas, atraksi, dan amenitas menjadi kunci penting.

“Kemudahan mencapai destinasi akan membuat wisatawan lebih banyak datang. Bali memiliki itu. Pulau Dewata memiliki akses udara dan laut yang mumpuni. Dan ini mempermudah wisatawan yang ingin berlibur kesana,” ujar Menteri Airef.

Pria Menteri Pariwisata terbaik di ASEAN itu tidak lagi meragukan atraksi dan amenitas Bali. Atraksi alam, budaya, dan manmade di Pulau Dewata memang luar biasa. Semua itu membuat banyak wisatawan selalu ingin datang kembali ke sana.

Sementara itu, amenitas juga sudah sangat baik di Bali. Berbagai penginapan, mulai dari hotel mewah hingga homestay sudah lengkap tersedia di sana.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com