Advertorial

SDG Academy Indonesia Hadir untuk Wujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Kompas.com - 10/10/2019, 14:28 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Tanoto Foundation meluncurkan Sustainable Development Goals (SDG) Academy Indonesia pada Hari Selasa (8/10/2019).

Dalam peluncuran ini, Bappenas dan Tanoto Foundation juga bekerja sama dengan Badan PBB untuk pembangunan (UNDP). Peluncuran dilaksanakan di SDGs Annual Summit 2019 yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta.

Peluncuran dilakukan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, dan Resident Representative UNDP Indonesia, Christoper Bahuet.

Tujuan hadirnya SDG Academy Indonesia adalah untuk membangun karakter kepemimpinan, kemampuan manajemen, dan pembuatan kebijakan.

Peserta juga diajak untuk meningkatkan pemahaman tentang berbagai isu SDG sehingga mereka diharapkan mampu memberikan solusi inovatif.

Selain itu, peserta SDG Academy Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kapasitasnya dalam meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan atau memengaruhi kebijakan terkait SDG, dan menerapkan program SDG.

SDG Academy juga diharapkan dapat semakin meningkatkan dan meluaskan kolaborasi antarorganisasai dan lembaga tentang berbagai isu SDG.

Keseriusan Pemerintah Indonesia capai tujuan pembangunan berkelanjutan

“Pemerintah Indonesia sangat serius dalam mewujudkan dan mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ujar Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro.

Ia melanjutkan, pemerintah melalui Bappenas bersama organisasi kemasyarakatan dan sektor swasta menginiasi SDG Indonesia yang merupakan program pengembangan kualitas SDM Indonesia untuk meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan.

Tidak hanya pemangku kepentingan di pemerintahan, peningkata kapasitas juga ditujukan untuk non-pemerintah di seluruh Indonesia dalam rangka melokalisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

“SDGs Academy ini akan berperan sebagai SDGs Knowledge Hub di Indonesia,” lanjut Bambang.

Sementara Anderson Tanoto mengatakan, SDG memiliki prinsip inklusivitas dan no left behind. Sesuai prinsip itu, maka pembangunan adalah tanggung jawab bersama.

Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto memaparkan SDG Academy Indonesia. Memberikan kata sambutan dalam peresmian SDG Academy Indonesia . Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto memaparkan SDG Academy Indonesia. Memberikan kata sambutan dalam peresmian SDG Academy Indonesia .

“Tanoto Foundation berperan sebagai katalis kemitraan, baik dengan pemerintah, swasta, maupun mitra pembangunan lainnya untuk berkolaborasi mencapai tujuan-tujuan dalam SDG,” imbuh dia.

Anderson melanjutkan, wujud komitmen Tanoto Foundation dalam menerapkan SDG yang ambisius, transformatif, dan universal dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pembangunan adalah diluncurkannya SDG Academy Indonesia.

Sebelumnya sejak 2016 silam, Tanoto Foundation telah bekerja sama dengan pemerintah dan UNDP dalam lokalisasi SDG di Provinsi Riau.

Proyek tersebut menjadikan Riau sebagai provinsi pertama di Indonesia yang meluncurkan Rencana Aksi Daerah tentang SDG pada Bulan Juni 2018.

Tanoto Foundation juga menggandeng UNDP, Asian Agri, dan Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam kemitraan multipihak dalam program Sustainable Palm Oil Initiative.

Program itu mengantarkan Asosiasi Amanah menjadi kelompok petani swadaya pertama di Indonesia yang mendapat sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Hanya punya waktu 11 tahun untuk wujudkan SDG

Sementara itu, Christoper Bahuet mengatakan jika saat ini hanya ada waktu 11 tahun tersisa untuk mencapai SDG. Oleh karena itu, pihaknya butuh peningkatan partisipasi dari pelaku pembangunan dari pemerintah dan non-pemerintah.

“Namun, akses ke pengetahuan bagi semua pelaku pembangunan untuk melokalkan SDGs kerap menjadi tantangan di negara kepulauan yang besar dan luas seperti Indonesia,” imbuh dia.

Christoper mlanjutkan, Akademi SDG memberikan platform pembelajaran dan kurikulim yang inovatif. Ini merupakan respon pihak UNDP Indonesia untuk memenuhi tantangan guna mempercepat kemajuan menuju SDG.

SDG Academy Indonesia akan memberikan kesempatan belajar meliputi sesi tatap muka diikuti sesi belajar online, dan melalui perangkat mobile.

Kiri ke Kanan : Resident Representative UNDP Indonesia, Christophe Bahuet, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),Bambang Brodjonegoro, dan Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto Kiri ke Kanan : Resident Representative UNDP Indonesia, Christophe Bahuet, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas),Bambang Brodjonegoro, dan Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto

Program ini diisi oleh para ahli terkenal di Indonesia yang berpengalaman dalam berbagai isu khusus SDGs dan masalah tata kelola serta kebijakan.

SDG Academy Indonesia juga akan diperkuat oleh para pembicara dari luar negeri yang membahas beragam topik sesuai keahlian mereka.

Sementara itu, ada tiga program SDG Academy Indonesia. Ketiga program itu yakni SDGs Certification Program (5 bulan),Mobile Learning Program (1 tahun), dan Study Abroad Program (5 bulan).

Ketiga program tersebut meliputi bidang tata kelola dan kebijakan, solusi inovatif, serta pemantauan dan pelaporan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com