Advertorial

Gaji Naik, Bolehkah Gaya Hidup Juga Naik?

Kompas.com - 28/10/2019, 11:25 WIB

Ketika masih fresh graduate, makan siang di warung nasi pinggir jalan sudah jadi hal yang biasa dilakukan. Es teh manis dengan gula yang tidak bisa larut, ditambah berebutgorengan yang masih hangat adalah menu utama jam makan siang. Namun, ketika sudah jadi manager, tingkat konsumsi pun meningkat. Makan siang yang biasanya hanya habis sekitar Rp 15 ribuan, sekarang menjadi Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu sekali makan.

Belum lagi gaya hidup di akhir pekan saat malam minggu atau bersantai diminggu sore. Jika sebelumnya hanya menghabiskan waktu bersama teman di coffee shop langganan, kini paling tidak seminggu sekali harus absen di tempat kekinian di bilangan Jakarta Selatan.

Jika tidak hati-hati, kenaikan gaya hidup yang lebih cepat dibanding kenaikan gaji ini akan membuatmu terjebak dalam masalah keuangan. Dana yang sebenarnya bisa dialokasikan untuk tabungan atau investasi, justru digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif demi memenuhi gaya hidup. Lebih gawat lagi ketika hal tersebut terlanjur menjadi kebiasaan, bisa-bisa kamu lebih mendahulukan pengeluaran konsumtif dibandingkan pengeluaran utama. Bayangkan jika kebiasaan ini diteruskan hingga kamu tua nanti, kamu bisa kesulitan memiliki dana simpanan dan hasil kerjamu selama ini tidak membuahkan hasil apapun di masa depan.

Bagi kamu yang sudah atau akan berada di posisi ini, sebaiknya waspada dalam menghadapi siklus keuangan barumu. Beberapa tips di bawah ini akan membantu kamu untuk bisa terus menabung dan berinvestasi untuk masa depan, tanpa meninggalkan gaya hidup yang terus meningkat.

Atur gaji setiap bulannya

Jangan lupa untuk selalu melakukan budgeting. Alokasikan gaji untuk kehidupan sehari-hari, membayar tagihan, menabung dan investasi, serta untuk kebutuhan finansial lainnya. Dengan membuat pos-pos pengeluaran, kemungkinan untuk menggunakan dana yang dimiliki secara berlebihan akan berkurang.

Misalnya melakukan skema 50-30-20, dimana kamu menyisihkan 50% gaji kamu untuk keperluan sehari-hari seperti makan, jalan di akhir pekan dan belanja bulanan. 20% untuk menabung dan 30% untuk membayar tagihan seperti cicilan, pulsa, dan kewajiban lainnya.

Buat target hidup

Kemungkinan uang habis entah kemana menjadi lebih besar ketika tidak mempunyai target hidup. Oleh karena itu, buatlah target hidup yang akan dituju dalam kurun waktu tertentu. Apa yang mau akan dilakukan dalam satu, tiga, hingga lima tahun ke depan? Traveling keliling dunia? Membangun keluarga? Atau melanjutkan pendidikan? Dengan adanya target hidup, akan lebih mudah mengetahui kemana harus menghabiskan dana ekstra yang didapatkan, daripada hanya menghabiskannya untuk hal yang sia-sia.

Gunakan uangmu untuk menambah pengalaman baru

Sebenarnya tidak masalah untuk menghabiskan uang lebih besar dari biasanya, selama kamu memang menghasilkan uang yang lebih banyak pula. Namun, daripada membeli barang yang nilainya akan tergerus waktu, lebih baik menghabiskan uang pada kegiatan yang menghadirkan pengalaman baru. Misalnya liburan ke destinasi baru, mengikuti les bahasa, atau workshop keahlian yang belum kamu miliki sebelumnya. Selain lebih bermanfaat, kegiatan tersebut akan memberikanmu kepuasan yang nilainya abadi.

Bicara soal menghabiskan uang yang lebih besar untuk kegiatan bermanfaat, kamu bisa memanfaatkan kredit online agar siklus keuangan kamu tetap berjalan lancar. Dengan memanfaatkan kredit online, kamu bisa mengukur seberapa besar dana per bulan yang harus dikeluarkan untuk hal yang bersifat positif.

Untungnya, sekarang ada Kredivo yang bisa memberikan akses kredit digital dengan bunga yang rendah, hanya 2,95% per bulan. Jadi keinginan yang bersifat positif, seperti traveling, bisa dicicil karena Kredivo sudah bekerja sama dengan beberapa merchant travel seperti Tiket.com & Pegipegi.com. Selain itu, pasti banyak promo yang ditawarkan.

Mendaftar Kredivo juga sangat mudah, cukup mengunggah foto KTP dan foto selfie serta menyambungkan akun e-commerce dengan riwayat transaksi untuk mendapatkan fasilitas pay later atau pinjaman. Fasilitas ini bisa dibayar kembali dalam waktu 30 hari tanpa bunga dengan limit hingga Rp 3 juta. Bila ingin upgrade kepremium account, tinggal menghubungkan akun internet banking lalu nikmati layanan kredit tanpa kartu dengan limit hingga Rp 30 juta dengan tenor dari tiga, enam, atau 12 bulan.

Meningkatnya penghasilan memang bisa membantumu mencapai tujuan keuangan dan target hidupmu. Jadi, berhati-hatilah dalam mengelolanya. Ingat, bahwa kesuksesan tidak harus dikaitkan dengan banyaknya materi yang kamu miliki, tapi tentang bagaimana kamu bisa mengelola materi yang kamu punya untuk mencapai tujuan-tujuanmu.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com