Advertorial

Jangan Salah Kaprah, Ini Bedanya Silau dengan Panas dalam Pilih Kaca Film

Kompas.com - 28/10/2019, 11:56 WIB

Dalam beberapa minggu ini, beberapa kota di Indonesia merasakan suhu panas yang tinggi pada siang hari. Dilansir dari Kompas.com, cuaca panas ini memiliki dua alasan, pertama sebagian besar wilayah Indonesia masih dalam kondisi kemarau, khususnya wilayah yang ada di selatan ekuator.

Alasan kedua adalah karena saat ini posisi semu matahari berada tepat di atas Indonesia atau di sekitar ekuator. Hal inilah yang menyebabkan intensitas penyinaran matahari menjadi lebih tinggi.

Teriknya matahari dan suhu yang panas ini membuat banyak orang ingin mengurangi aktivitasnya di luar ruangan. Begitu pula dalam berkendara. Banyak yang memilih melakukan perjalanan dengan mobil agar tetap sejuk.

Kurangnya edukasi terkait kaca film, membuat banyak orang masih beranggapan, makin gelap akan makin tahan panas. Padahal tidak selalu begitu.

Kaca film dengan tingkat kegelapan 80 persen pada kaca depan pun dianggap mampu menolak panas. Padahal, dengan kaca depan yang gelap mampu membahayakan saat mengemudi.

Lalu apakah kaca film yang gelap mampu menolak panas? Kenyataanya, kaca film yang gelap hanya mampu menghalau silau matahari, tetapi tidak mampu menolak panasnya matahari yang masuk melalui kaca film tersebut.

“Anggapan semakin gelap semakin menolak panas sejatinya lahir karena ketidaktahuan atau pun keawaman untuk membedakan antara panas dengan silau. Panas matahari sendiri akan dirasakan melalui sengatan perih ke kulit atau timbulnya hawa panas, sementara silau adalah cahaya yang masuk dan diteruskan ke dalam ruang kabin serta tidak membawa energi panas yang menyegat,” ujar Linda Widjaja, Vice President V-KOOL Indonesia.

- -

Sebenarnya, kaca film dengan kadar gelap 20 persen pun, kalau material yang dipakai memang mampu menolak sinar Infra red (IR) dan ultra violet (UV), bisa tetap tahan panas. Selain sinar infra red yang menyebabkan panas, pancaran ultra violet (UV) juga menyebabkan kerusakan barang-barang, pudarnya warna bahkan kanker kulit jika terpapar dalam waktu lama.

Artinya, kita harus memilih kaca film yang mampu menolak panas IR dan UV. Pilihlah kaca film yang memiliki daya tolak infra red tinggi bukan berdasarkan kegelapannya. Cara untuk membacanya adalah semakin besar persentase IRR maka akan semakin baik dalam menolak panas.

Contohnya, jika memakai kaca film V-KOOL bening 20 persen seperti VK70, silau akan terasa karena cahaya yang masuk akan banyak, tetapi panas menyengat tidak akan terasa sehingga kabin akan terasa sejuk.

Sementara itu, jika memakai kaca film merek abal-abal dengan kegelapan 80 persen, silau atau cahaya tidak akan masuk, tetapi hawa panas akan tetap terasa menyengat kulit serta pandangan berkendara akan terganggu karena kaca depan yang terlalu gelap.

Dengan menggunakan kaca film V-KOOL, Anda akan merasa sejuk di dalam mobil, meskipun cuaca di luar sedang panas-panasnya. AC pun tak perlu bekerja lebih karenanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com