Advertorial

Ketahui Risiko Diabetes dan Penyakit Terkait Diabetes dengan DIArisk

Kompas.com - 04/11/2019, 14:27 WIB

Diabetes atau yang awam kenal sebagai penyakit gula atau kencing manis merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan mematikan di dunia. Salah satu penyebabnya adalah kontrol gula yang buruk. Menurut hasil penelitian dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2015, ada 415 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, dan sekitar 10 jutanya terdapat di Indonesia. Jumlah penderita diabetes di Indonesia ini diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2040.

Melihat data ini, tidak heran jika diabetes menjadi penyakit yang ditakuti masyarakat. Diabetes pun seringkali menjadi panyakit yang tidak “permisi”, artinya muncul secara tiba-tiba tanpa disadari penderitanya. Apalagi, jika dibiarkan diabetes dapat menimbulkan komplikasi yang secara perlahan menyerang organ penting di tubuh seperti mata yang dapat menyebabkan kebutaan, otak yang dapat menyebabkan stroke, hingga gagal jantung dan ginjal. Banyak penderita diabetes yang baru menyadari penyakitnya setelah terjadi komplikasi.

Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes pasti akan lebih merasa khawatir dibandingkan mereka yang tanpa riwayat. Namun, dengan semakin banyaknya informasi seputar penyebab diabetes dan pengobatannya membuat masyarakat saat ini mulai memiliki kesadaran untuk menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes.

Beberapa tindakan pencegahan yang kerap dilakukan masyarakat dimulai dengan menjaga pola makan, misal dengan mengurangi makanan dengan gula berlebih, membatasi minum-minuman beralkohol, banyak mengonsumsi sayur-sayuran serta buah-buahan. Selain itu, masyarakat pun mulai diingatkan untuk menghindari kebiasaan merokok dan memperbanyak olahraga. Informasi terkait rutinnya melakukan pemeriksaan kesehatan menjadi salah satu saran dalam upaya mencegah diabetes.

Semakin berkembangnya teknologi kesehatan, pemeriksaan yang tersedia pun sudah semakin mutakhir. Salah satunya dengan adanya pemeriksaan berbasis genetik. Di mana kita bisa mengetahui risiko penyakit yang diturunkan melalui gen. Selain itu, dengan pemeriksaan ini kita juga bisa mengetahui risiko penyakit yang mungkin kita alami sebagai dampak dari pola hidup yang tidak sehat. Tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit diabetes belum tentu kita terbebas dari diabetes.

Sebagai next generation healthcare provider, Prodia menyediakan pemeriksaan genomik pertama di Indonesia yang melihat risiko diabetes dan penyakit terkait diabetes, yang diberinama DIArisk. DIArisk merupakan pemeriksaan berbasis gen yang menganalisis kurang lebih 100 gen dan varian untuk mengetahui faktor risiko diabetes dan penyakit terkait diabetes. Jenis diabetes yang dapat diketahui risikonya dengan pemeriksaan DIArisk adalah risiko diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dan gestational diabetes (diabetes saat kehamilan). Sedangkan komplikasinya adalah neuropati diabetes dan nefropati diabetes. Selain diabetes dan komplikasinya DIArisk juga dapat mengetahui faktor risiko obesitas, kelainan metabolisme lipid, dan penyakit ginjal kronis.

Perlu diperhatikan bahwa pemeriksaan ini bukan bertujuan untuk mendiagnosis seseorang menderita diabetes. Dengan mengetahui risiko terhadap penyakit berdasarkan genetik ini, maka akan membantu seseorang dalam menentukan strategi pencegahan dan pengobatan secara personal agar dapat terhindar dari diabetes.

Berdasarkan hasil pemeriksaan DIArisk yang diperoleh, risiko penyakit akan dikelompokkan menjadi risiko tinggi (high risk), risiko potensial (potential risk), risiko rata-rata (average risk) dan risiko rendah (low risk) yang merupakan cerminan dari kerentanan seseorang. Pemeriksaan DIArisk disarankan bagi mereka yang berusia 18 tahun sampai dengan 30 tahun, karena pada umur tersebut adalah umur optimal untuk melihat risiko penyakit dan dapat lebih berfokus kepada intervensi strategi pencegahan diabetes sedini mungkin.

DIArisk disediakan Prodia untuk membantu menurunkan angka kejadian diabetes di Indonesia. Selain itu, DIArisk dapat menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan tindakan preventif terhadap risiko penyakit diabetes dan komplikasinya. Masyarakat juga dapat menekan biaya pengobatan, di mana DIArisk hanya diperiksa satu kali seumur hidup. DIArisk berguna untuk menilai risiko penyakit berdasarkan profil genetik dengan kata lain DIArisk adalah pemeriksaan preventif yang berfungsi sebagai warning untuk seseorang agar lebih berhati-hati tanpa menunggu sakit terlebih dahulu.

Sebagai wujud kepedulian dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di Hari Kesehatan Nasional, Laboratorium Klinik Prodia memberikan keringanan biaya 20% pada tanggal 5-7 November 2019. Keringanan biaya ini juga berlaku di Prodia Health Care, Prodia Children’s Health Centre, Prodia Women’s Health Centre, Prodia Senior Health Centre serta untuk pemesanan melalui e-Prodia (Pesan Online Prodia). Informasi lebih lanjut kunjungi www.prodia.co.id atau hubungi Kontak Prodia di 1500 830.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau