Advertorial

Munich, Gerbang Pesona Negeri Bavaria

Kompas.com - 04/11/2019, 17:34 WIB

Munich, ibu kota Bavaria kerap disebut-sebut sebagai kota tercantik di Jerman. Tak seperti metropolitan lain, Munich tak memiliki gedung pencakar langit karena tata kotanya melarang bangunan setinggi lebih dari 99 meter. Alhasil, satu-satunya pencakar langit di kota ini adalah gedung Balai Kota (Rathaus) yang juga merupakan simbol kota dan di dalamnya terdapat makam raja Bavaria, Ludwig IV.

Salah satu kota terbesar di Jerman ini pun merupakan kota kedua yang paling sering dikunjungi turis setelah Berlin, terutama menjelang Oktoberfest. Berkat Oktoberfest itu jugalah nama Munich kemudian mendunia.

Faktanya, banyak yang belum menyadari bahwa Munich merupakan bagian dari Bavaria atau Bayern dalam bahasa setempat. Jerman memiliki 16 negara bagian dan Bavaria merupakan negara bagian terbesar di Jerman karena luasnya mencakup seperlima sendiri dari total wilayah Jerman.

Bavaria menyandang julukan negara bagian kedua paling makmur karena pendapatan per kapitanya kedua tertinggi di Jerman. Hal ini didukung keberadaan sejumlah pabrik otomotif seperti BMW, Audi, dan Grundig. Selain otomotif, merek-merek ternama seperti Puma dan Adidas, hingga Faber-Castell pun berkantor pusat di Bavaria.

Pegang Teguh Budaya

Di antara negara-negara bagian lain di Jerman, Bavaria memang tergolong yang paling unik karena masyarakatnya dengan bangga masih memegang teguh budaya setempat. Misalnya saja, baju tradisional yang disebut tracht (lederhosen untuk pria dan dirndl untuk wanita) masih kerap dikenakan di berbagai acara istimewa.

- -

Mereka pun memiliki bahasa, makanan, arsitektur, festival, dan tradisi yang berbeda dengan masyarakat di kawasan lain di Jerman. Saking kuatnya ikatan dengan tempat asal, warga Bavaria di seluruh dunia ini tetap melakukan berbagai tradisi lokal, termasuk. Inilah sebabnya berbagai tempat di belahan dunia pun ikut menggelar perayaan Oktoberfest.

Festival ini awalnya dirayakan untuk pesta perkawinan Pangeran Ludwig di 1810, di mana bangsawan dan rakyat berpesta bersama di sebuah taman di tepi sungai. Tak heran, semangat egaliter adalah salah satu hal yang dibanggakan warga Bavaria.

Banyak Atraksi

Banyak hal yang dapat dilakukan di Bavaria. Bila menyetir selama 1,5 jam dari Munich ke arah selatan, maka akan tiba di Zugspitze, puncak tertinggi di Jerman yang menjulang 2.962 meter di atas permukaan laut dan merupakan kawasan resor ski.

Zugspitze memiliki tiga gletser yang begitu populer, baik di kalangan pecinta ski maupun yang belum pernah menyentuh peralatan ski. Disini terdapat area untuk menikmati pemandangan menakjubkan berupa lebih dari 400 puncak gunung, selain terdapat dua fasilitas untuk meluncur dengan toboggan, desa igloo, beberapa restoran, dan gereja tertinggi di Jerman.

- -

Jika berkendara dari Munich ke utara selama 2,5 jam, Anda akan tiba di Bamberg, salah satu kota tua terbesar di Eropa yang masih utuh (tidak hancur dalam Perang Dunia II seperti banyak kota lain di Jerman) dan merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Sebelum tiba di Bamberg, Anda juga bisa mampir ke Nuremberg, kota kedua terbesar di Bavaria yang tak hanya cantik karena dikelilingi kota tua abad pertengahan yang 90 persennya masih utuh, namun juga memiliki pasar Natal yang merupakan salah satu yang terbesar di Jerman.

Dari Bamberg, dalam perjalanan kembali ke Munich, dapat mampir juga ke kota di dalam benteng Rothenburg ob der Tauber yang berada di jalur Romantic Road. Kawasan selatan Jerman ini memiliki istilah Romantic Road. Jalur sepanjang 350 kilometer yang dikelilingi pemandangan indah berupa hutan dan pegunungan Bavaria dan Baden-Württemberg. Rute ini berawal di Würzburg dan berakhir di kota Füssen yang berada di kaki pegunungan Alpen, tak jauh dari Kastil Neuschwanstein yang ternama.

- -

Terbang Menuju Munich

Salah satu aspek penting dalam perjalanan panjang di pesawat adalah makanan. Terbang ke Munich dari Singapura selama 12,5 jam setidaknya ada dua kali sesi makan. Tak hanya untuk urusan rasa, namun variasinya pun harus beragam, selain setiap orang memiliki kebutuhan diet yang berbeda.

Singapore Airlines mengerti akan hal ini, sehingga menawarkan permintaan makanan khusus bagi para penumpangnya. Baik untuk mengakomodasi agama yang dianut, pola makan yang sedang dijalankan, alergi yang dimiliki, hingga bagi penumpang yang membawa bayi dan anak usia 2 hingga 12 tahun.

Tak hanya dapat meminta makanan halal, namun tersedia hidangan bagi penganut Hindu yang tidak menyantap daging sapi. Sedangkan bila meminta makanan vegetarian, tersedia pilihan menu-menu vegetarian India, Cina, dan Barat.

Pilihan makanan untuk bayi dan balita pun benar-benar disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Misalnya untuk anak di bawah 1 tahun, yang disediakan adalah makanan bayi dalam tiga wadah toples mungil yang terdiri hidangan utama, sayuran, dan pencuci mulut.

Sedangkan untuk anak di atas 1 tahun dan di bawah 2 tahun, yang terhidang adalah jenis makanan yang mudah digigit, dikunyah, dan dicerna. Untuk di bawah 2 tahun yang telah disapih pun menu-menu yang disajikan adalah yang lunak dengan sedikit saus ringan untuk menambah rasa karena anak di usia ini memang telah mulai diperkenalkan dengan rasa makanan. Selama penerbangan, anak usia 2 hingga 12 tahun dimanjakan dengan pilihan menu-menu Asia, Barat, dan vegetarian.

- -

Bila Anda pengidap maag, dapat meminta makanan khusus yang tak menggunakan lada hitam, cabai bubuk, cokelat, dan alcohol yang dapat merangsang iritasi lambung. Begitu pun dengan pengidap diabetes yang harus membatasi asupan gula dan garam, serta mereka yang sedang melakukan diet rendah lemak. Pengidap alergi gluten, kacang, dan produk-produk susu pun juga dapat diakomodasi dengan baik selama menikmati penerbangan dengan Singapore Airlines.

Penumpang Suites, First Class, Business Class, dan Premium Economy dapat menikmati pengalaman bersantap yang berkesan bila memesan layanan Book the Cook. Meja akan ditata bagai restoran fine dining dan penumpang dapat memilih aneka masakan hasil kreasi Singapore Airlines International Culinary Panel yang terdiri delapan chef ternama dari Amerika Serikat, Italia, Prancis, Australia, India, Jepang, dan China.

Semua permintaan makanan khusus, termasuk Book the Cook, dapat dilakukan setidaknya 24 jam sebelum keberangkatan, kecuali makanan yang tidak menggunakan kacang perlu diminta 48 jam sebelum keberangkatan. Caranya pun mudah, yaitu dengan masuk ke menu Manage Booking di situs singaporeair.com dan masukkan kode pemesanan dan nama belakang, kemudian pilih makanan yang diinginkan dalam penerbangan yang akan ditempuh.

Anda dapat mencoba hal tersebut dalam penerbangan ke Munich dengan Singapore Airlines di liburan akhir tahun nanti, mungkin?

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com