Advertorial

Puluhan Guru Ikuti Lomba Inovasi Pembelajaran yang Digelar Kemendikbud

Kompas.com - 28/11/2019, 13:44 WIB

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan (Kemendikbud) bertugas mendorong guru pendidikan menengah yang jumlahnya mencapai 700.000 di seluruh nusantara ini untuk meningkatkan kemampuan kompetensi guru tersebut.

Untuk itu Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (Dit PG Dikmen dan Diksus) Direktirat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud menggelar lomba inovasi pembelajaraan di Jakarta yang pembukaannya dilakukan Rabu (27/11/2019).

Pembukaan lomba inovasi pembelajaran dilakukan Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Sri Renani Pantjastuti di dampingi Kasubdit Kasharlindung Dit PG Dikmen dan Diksus Antoni Sitanggang serta juri lomba dari perguruan tinggi seperti Unpad dan lainnya.

Peserta lomba merupakan peserta yang telah mengikuti workshop inovasi pembelajaran dan telah melalui proses penyeleksian tanpa tatap muka atau secara daring. Dari ratusan guru yang mendaftar terpilih 57 guru terdiri dari 25 guru SMA, 22 guru SMK dan 10 guru SLB dari 25 provinsi.

Peserta lomba inovasi pembelajaran Dit PG Dikmen dan Dikaus berfoto bersama Rabu (27/11/2019). Peserta lomba inovasi pembelajaran Dit PG Dikmen dan Dikaus berfoto bersama Rabu (27/11/2019).

Para guru peserta lomba tersebut selama satu hari pada Kamis 8 Novermber 2019 ini melakukan sesi presentasi, wawancara dan tes tertulis. Setelah itu dipilih juara 1-3 menjadi guru terbaik. Pengumuman lomba akan dilakukan Sabtu 30 November 2019.

Sri Renani dalam sambutan pembukaan mengatakan para peserta lomba yang hadir sudah merupakan guru yang baik dalam hal inovasi pembelajaran. "Setelah lomba ini kami berharap para guru peserta lomba dapat menyampaikan kembali praktik baik ini kepada guru lainnya," ucap Sri Renani.

Ia melanjutkan lomba hanya sebagian dari program Dit PG Dikmen dan Diksus untuk meningkatkan inovasi para guru di seluruh Indonesia. Namun diakuinya belum semuanya bisa mendapatkan kesempatan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan Dit PG Dikmen dan Diksus. "Kami punya banyak kegiatan untuk para guru yang bisa diikuti seperti Gaharu Mekar yang bisa diikuti ribuan guru di daerah. Untuk lomba tahun depan kami juga akan adakan lomba yng diikuti 10 negara. Indonesia akan menjadi tuan rumah dan ini kesempatan para guru untuk mengikuti lomba internasional," ungkap Sri Renani.

Sementara Antoni Sitanggang menyebut saat ini kemampuan inovasi guru SMA/SMK/SLB belum merata. Salah faktor yang menjadi penyebabnya adalah penguasaan teknologi guru belum maksimal. "Dengan lomba seperti ini merupakan kesempatan guru untuk meningkatkan penguasaan teknologi. Apalagi seleksi sudah secara online ini akan memacu guru secara tidak langsung bagaimana meningkatkan kemampuan teknologi informasi," ujarnya.

Saat ini guru daerah gencar menggunakan sarana kemajuan teknologi informasi melalui internet di sekolah sebagai sarana mendidik. Bukan hanya mata pelajaran teknologi informasi saja yang bisa memanfaatkan melakukan inovasi mata oelajaran seperti Bahasa Indonesia pun jika gurunya inovatif bisa menjadi sarana belajar yang menarik siswa.

Guru Bahasa Indonesia Catur Karya Agus Priono peserta dari SMAN 1 Jekulo Kudus Jawa Tengah memberikan pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan sarana yang dimodifikasi dari Google dan web blog miliknya. "Anak-anak suka dengan cara belajar seperti itu," ujar Catur.

Sementara guru muda berusia 29 tahun dari SMKN 1 Purbalingga Jawa Tengah hadir sebagai peserta lomba inovasi dengan aplikasi chat yang bisa melakukan pembicaraan mengenai pelajaran dengan robot.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com