Advertorial

5 Tanda Tubuhmu Kekurangan Kolagen dan Serat

Kompas.com - 18/12/2019, 10:59 WIB

Terdapat berbagai jenis protein di dalam tubuh kita, salah satunya adalah kolagen. Kolagen adalah struktur organik yang membangun jaringan tulang, sendi, otot, dan kulit di tubuh kita.

Sayangnya, seiring bertambahnya usia, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit kolagen. Selain itu, Metabolisme yang menurun juga seringkali diperparah dengan kurangnya konsumsi serat.

Berikut adalah ciri-ciri saat tubuh kekurangan kolagen dan serat.

1. Penuaan dini

Salah satu ciri kekurangan kolagen adalah penuaan dini, dimana kulit tampak keriput, timbul garis halus, hingga tampak kusam dan mengendur.

2. Sakit pada persendian

Kolagen berfungsi layaknya pelumas di persendian kita. Kekurangan kolagen akan membuat gesekan antar tulang menjadi tidak halus yang berujung nyeri pada persendian.

3. Gangguan pencernaan

Tak hanya berperan di lapisan kulit dan sendi saja, komponen protein ini juga ada di dalam pencernaan kita. Kekurangan kolagen dapat menimbulkan beberapa gangguan pencernaan seperti perut kembung dan minimnya penyerapan sekresi.

4. Munculnya selulit

Kekurangan kolagen berakibat turunnya elastisitas kulit. Hal ini membuat lapisan lemak di bawah kulit mendorong jaringan ikat yang menyebabkan munculnya selulit.

5. Kerontokan rambut

Tanda paling mudah diamati saat tubuh kekurangan kolagen adalah dari rambut. Saat kadar kolagen di tubuh kita menurut, nutrisi dari pangkal rambut tidak akan sampai pada folikel yang menyebabkan rambut tampak kusam, tipis, bahkan rontok.

Anda dapat menemukan kolagen dan fiber di berbagai panganan. Namun, hanya mengandalkan asupan dari pangan saja tidaklah cukup. Anda membutuhkan tambahan asupan kolagen dan fiber dari luar, seperti makanan atau minuman suplemen.

Liomi adalah salah satu minuman yang dapat Anda andalkan untuk menambah asupan kolagen dan fiber.

- -

Menggunakan formulasi dari Jepang, Liomi mengandung kolagen ikan yang dapat meningkatkan kondisi rambut, kulit, dan kuku. Sifat bioaktifnya juga dapat menstimulasi jaringan ikat fibroblas di dalam kulit sehingga dapat memproduksi lebih banyak kolagen.

Liomi juga mengandung psyllium husk yang telah lama dikenal memiliki komposisi serat yang tinggi dibanding biji-bijian lainnya. Manfaat dari psyllium husk adalah melancarkan pencernaan, mencegah diabetes, mengurangi tekanan darah, mengikat lemak pada makanan, dan membuat kenyang lebih lama.

Selain kolagen dan fiber, Liomi juga dapat meningkatkan sistem imun karena mengandung probiotik (Lactobacillus acidophilus). Minuman kesehatan ini juga mengandung vitamin A, C, dan E yang berfungsi sebagai antioksidan bagi tubuh.

Liomi juga telah mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga aman untuk dikonsumsi. Anda dapat menyaksikan uji kolagen dan fiber minuman ini di kanal YouTube Liomi.

- -

Cara mengonsumsinya pun mudah, cukup tuang satu sachet Liomi ke dalam 150 ml air, aduk hingga merata lalu minum segera. Anda juga dapat mengonsumsinya dengan jus buah.

Penuhi kebutuhan kolagen dan fiber dengan minuman kesehatan Liomi untuk menurunkan berat badan dan tampil awet muda. Ingin tampil cantik dan langsing dalam 14 hari? Kunjungi halaman ini untuk informasi selengkapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau