Advertorial

Berencana Berbisnis di Tahun 2020? Pahami Dulu Cara Mengelola Dananya

Kompas.com - 27/12/2019, 15:53 WIB

Salah satu permasalahan ketika baru mau memulai bisnis adalah bagaimana cara mendapatkan modal usaha. Biasanya, bila mempunyai rekan bisnis, ada saja yang menawarkan diri untuk menaruh modal dalam bisnis yang akan dijalankan bersama-sama.

Namun itu bila ada, kalau tidak ada? Atau bagaimana bila bisnis tersebut dijalankan seorang diri?

Tidak usah khawatir, bila tidak mempunyai tabungan yang cukup untuk membangun bisnis, zaman sekarang banyak sekali cara untuk mendapatkan pinjaman uang tunai yang bisa diandalkan. Mulai dari pinjaman dengan agunan, KTA hingga pinjaman uang tunai online seperti Kredivo.

Kendala utama sekaligus masalah yang sebenarnya justru terletak di masa setelah berhasil mendapatkan modal itu sendiri, yaitu pengelolaan dana bisnis. Tidak main-main, kebanyakan bisnis yang gagal justru adalah akibat dari kurangnya keahlian dalam mengelola dana secara bijak dan tepat sasaran.

Kalau sumber modalnya dari tabungan sendiri, mungkin dampaknya tidak seberapa, tetapi bagaimana kalau sumber modalnya dari pinjaman? Bisnis gagal, tapi pinjaman harus tetap diangsur dan dilunasi.

Idealnya, jika sudah punya modal bisnis, baik dari dana pribadi maupun pinjaman uang tunai, cobalah mengelola dan mengalokasikan modal tersebut untuk 4 hal penting berikut ini.

Dana cadangan untuk 3 - 6 bulan ke depan

Khusus untuk yang mendapat modal usaha dari pinjaman uang tunai, menyisihkan dana tabungan cadangan untuk tiga hingga enam bulan ke depan adalah hal pertama yang perlu dilakukan sesaat setelah pinjaman cair. Mengapa?

Dana tabungan ini penting untuk berjaga-jaga jika bisnis yang dijalani merugi banyak di awal, sementara angsuran pinjaman harus tetap berjalan rutin tiap bulan. Keterlambatan membayar angsuran di bulan-bulan pertama sejak pinjaman diterima juga bisa jadi catatan buruk bagi histori kredit dan dapat efeknya bisa merugikan di kemudian hari.

Bagi yang masih mencari pinjaman tunai cepat untuk modal bisnis, Kredivo bisa memberikan limit maksimal sampai Rp 30 juta. Sebagai fasilitas pinjaman tunai berbasis digital, pendaftaran akun Kredivo dilakukan secara online melalui aplikasinya.

Download aplikasi Kredivo di Google Play Store atau App Store, sebelumnya, pastikan bahwa kamu sudah berusia minimal 18 tahun ke atas, memiliki penghasilan tetap per bulan minimal Rp 3 juta, dan tinggal di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Palembang, Semarang, Bali, Yogyakarta, Solo, Malang, Makassar, Cirebon, atau Sukabumi.

Peralatan dan perlengkapan usaha

Sudah punya dana tabungan cadangan? Sekarang, waktunya untuk memenuhi peralatan dan perlengkapan usaha sesuai dengan rencana bisnis yang sudah dibuat di awal. Misal, bila berencana buat bisnis katering, maka peralatan dapur lengkap seperti kompor, panci, penggorengan, blender, dan lain sebagainya wajib dipenuhi.

Atau, jika bisnis yang dijalankan adalah jasa desain grafis, maka laptop dengan spek mumpuni, kamera, harddisk adalah peralatan yang wajib ada. Peralatan dan perlengkapan usaha juga mencakup lokasi serta tempat menjalankan usaha, bisa dari sewa kios, stand/booth, dan lain sebagainya.

Nah, dengan menggunakan Kredivo, tidak hanya bisa dapat pinjaman tunai online untuk modal bisnis saja, melainkan juga bisa belanja cicilan sampai dengan 12 bulan di berbagai merchant online mitra Kredivo, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, JD.id, Blibli, Bhinneka, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Layanan kredit online ini bisa dimanfaatkan untuk membeli perlengkapan usaha seperti membeli laptop, kamera atau harddisk di e-commerce rekanan Kredivo. Bunganya juga rendah, hanya 2,95 persen per bulan, sangat kompetitif dengan bunga bank konvensional di luar sana.

Bahan baku dan kebutuhan operasional

Bahan baku yang dimaksud bisa disesuaikan dengan jenis bisnis masing-masing. Bahan baku adalah kebutuhan primer dalam aktivitas bisnis yang sifatnya kontinu.

Sementara kebutuhan operasional, kurang lebih poinnya sama untuk sebagian besar jenis bisnis, mulai dari biaya listrik, air, transportasi, gaji karyawan, dana promosi, dan lain-lainnya yang mencakup kelancaran dalam menjalankan bisnis sehari-hari.

Usahakan untuk menghitung dan menganalisa kebutuhan operasional dan bahan baku secara cermat. Di awal-awal memulai bisnis, impulsif dalam mengeluarkan dana bisa jadi sulit dihindari, terutama untuk stok bahan baku yang berlebihan, promosi yang masif, dan perekrutan karyawan.

Kalau skala bisnis yang dijalankan masih kecil mungkin belum butuh merekrut karyawan. Ingat, sekali memutuskan untuk merekrut karyawan, maka Anda bertanggung jawab penuh pada karyawan tersebut, baik secara gaji, hak-hak karyawan, dan kesejahteraannya.

Perizinan pendirian usaha

Terakhir adalah mengalokasikan dana khusus untuk proses perizinan pendirian usaha. Biasanya, untuk mengurus surat izin pendirian usaha, kategorinya dikelompokkan berdasarkan skala bisnis dan jumlah modal yang dimiliki pebisnis.

Mulai dari skala kecil, medium, sampai besar. Kalau bisnis yang dijalani masih kecil atau modalnya masih skala jutaan sampai puluhan juta, perizinan pendirian usaha paling tidak meliputi izin ke RT/RW setempat untuk kemudian diproses lebih lanjut ke kelurahan supaya bisa dapat surat izin usaha di lingkungan setempat.

Nah, sekarang sudah tahukan bagaimana caranya mengelola modal usaha dan apa saja yang menjadi prioritas setelah mendapatkan modal usaha. Selain itu, pebisnis juga harus memiliki business plan yang matang agar bisnis yang dijalani mencapai target yang diinginkan dan tidak merugi karena sudah mengeluarkan modal yang cukup dalam.

 Jadi, pikirkan matang-matang bila ingin menjalan bisnis, ya.

Article composed with the online wysiwyg editor. Please subscribe for a membership to remove promotional messages like this one from the edited documents.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com