Advertorial

Pesan Jokowi untuk Indonesia Saat Hadiri Perayaan Natal Nasional 2019

Kompas.com - 28/12/2019, 14:31 WIB

Keberagaman suku, budaya, dan agama yang ada di Indonesia, mampu membuat penduduknya hidup rukun saling menghormati dan menghargai. Apalagi negara telah menjamin kebebasan beragama dan beribadah menurut agamanya masing-masing. Begitu juga dalam menghargai hari raya.

Natal menjadi momentum yang sangat indah untuk merayakan persahatan dan persaudaraan antar umat beragama di Indonesia. Kedamaian dan kerukunan antara anak bangsa menjadi sangat berharga untuk selalu dirawat dengan baik.

"Perayaan Natal ini saya merasakan suasana kerukunan, persahabatan, dan persaudaraan, serta cinta kasih sebagai saudara sebangsa dan setanah air," ujar Jokowi dalam sambutannya saat menghadiri perayaan Natal Nasional 2019, pada Jumat (27/12/2019), di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat.

Jokowi yang hadir didampingi oleh Iriana Joko Widodo juga berpesan agar masyarakat Indonesia tetap menjaga tali silahturahmi persaudaraan yang telah terjalin dengan sangat baik. Sehingga, provokasi-provokasi yang hadir di antara mereka tidak merusak persaudaraan yang ada.

"Nilai-nilai persaudaraan inilah yang mengikat ke-Indonesiaan kita di masa lalu yang saat ini maupun di saat masa yang akan datang," ucapnya.

Jokowi juga menyebut nama-nama tokoh nasional, di antaranya persahabatan Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dengan Romo Mangun (YB Mangunwijaya). Lalu hubungan baik tokoh Partai Masyumi Mohammad Natsir (Moh Natsir) dengan tokoh Katolik IJ Kasimo.

"Ketika Hari Raya Natal Bapak Natsir selalu berkunjung ke rumah Bapak IJ Kasimo, juga sebaliknya saat Idul Fitri Bapak Kasimo juga datang berkunjung ke rumah Bapak Natsir. Inilah teladan indahnya persahabatan di antara dua tokoh bangsa," ujarnya.

Hal ini senada dengan tema yang diusung dalam perayaan Natal kali ini, yaitu “Hiduplah sebagai Sahabat bagi Semua Orang”. Makna dari tema ini adalah bahwa setiap umat Kristiani adalah sahabat dan saudara bagi diseluruh anak bangsa, seluruh umat beragama yang saling mengasihi satu sama Iainnya.

Ketua Umum Panitia Natal Nasional yang juga Menteri Sosial Juliari P Batubara mengungkapkan bahwa pemilihan tema ini merupakan kesepakatan bersama antara Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Koferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).

. .

Dalam kesempatan yang sama, Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan, peringatan kelahiran Yesus Kristus ini telah memberikan kegembiraan karena telah membawa keselamatan dan damai bagi warga Indonesia.

"Kita gembira karena peristiwa kelahiran Yesus Kristus membuat hidup kita semakin bermakna. Kelahiran-Nya yang kita peringati juga memberikan harapan dunia ketika memasuki tahun baru 2020," kata Suharyo.

Meski demikian, Suharyo mengingatkan kepada seluruh umat kristiani untuk tetap merawat dan mengembangkan cinta kasih dan persaudaraan sesama warga masyarakat dan negara tercinta.

Perayaan Natal Nasional 2019 tak hanya dirayakan di Bogor saja, tetapi juga dikemas dalam tiga kegiatan bakti sosial di Maluku, NTT, dan Sumatera Utara. Kegiatan Bakti Sosial berupa pemberian bantuan sembako sekaligus merasakan bahwa semangat dan suasana perayaan Natal tahun ini hadir di tengah-tengah mereka.

Acara ini juga dihadiri oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menteri Agama Fachrul Razi, Menteri Sosial Juliari P Batubara, serta Meno Kemaritiman Luhut Pandjaitan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com