Advertorial

Sertifikasi atau Gelar Master, Mana yang Lebih Baik untuk Peningkatan Karir?

Kompas.com - 13/01/2020, 13:40 WIB

Semua orang tentunya ingin memiliki karir yang cemerlang dan bisa dibanggakan. Masalahnya, langkah awal untuk menjajaki tangga karir sering terasa sulit, karena kita dituntut untuk memiliki pengetahuan maupun skill yang lebih baik dibanding teman-teman kita. Pengetahuan dan skill baru ini bisa didapatkan dengan dua cara yaitu menempuh pendidikan lanjutan atau mendapatkan sertifikasi.

Menempuh pendidikan adalah hak semua anak muda. Di Indonesia sendiri, hak ini bahkan tertulis jelas di Undang Undang Dasar Republik Indonesia Pasal 31. Walaupun begitu, nyatanya pendidikan yang berkualitas masih sulit dinikmati oleh sebagian besar anak muda di negeri ini.

Padahal, tidak bisa dipungkiri kalau pendidikan yang baik, menjadi kunci utama dalam pengembangan karir seseorang. Maka dari itu, beberapa orang tua, terutama yang berkecukupan, memilih untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri.

Amerika Serikat dan Inggris terkenal ramah buat international student. Namun, buat anak-anak muda Indonesia, Singapura dan Australia lebih banyak diminati sebagai negara tujuan. Bagaimana jika bersekolah ke luar negeri dengan biaya sendiri tidak bisa menjadi pilihan?

Beasiswa adalah jawabannya. Ada banyak beasiswa institusi maupun pemerintah yang untuk anak-anak muda Indonesia. Namun, beasiswa hanya dapat diperoleh jika berhasil melalui seleksi dan memenuhi persyaratan tertentu terlebih dahulu.

Beasiswa dari institusi, biasanya memberikan beasiswa kepada 1-5 orang saja dan hanya meliputi biaya kuliah. Berbeda halnya dengan beasiswa dari pemerintah yang memiliki lebih banyak kuota penerimaan, bahkan sampai memberikan biaya hidup di negara tujuan.

Mendapatkan gelar dari universitas di luar negeri memang bisa menunjang peningkatan karir. Namun, hal ini bukan merupakan satu-satunya cara. Buat orang-orang kantoran, mendapatkan sertifikasi kemampuan menjadi pilihan yang lebih baik karena tidak mengharuskan kita untuk resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan yang sekarang.

Bukan cuma itu. Di beberapa industri, hanya dengan memiliki sertifikasi bahkan dipandang lebih baik daripada memiliki gelar S1 atau S2 dari universitas luar negeri. Hal ini dikarenakan sertifikasi biasanya lebih bersifat aplikatif dan praktis, daripada perkuliahan biasa yang lebih teoretis.

Makanya, pemegang sertifikasi dianggap memiliki spesialisasi lebih, dibanding dengan pemegang gelar master yang pengetahuannya cenderung general. Sementara, dari segi biaya, mengambil sertifikasi berstandar internasional jauh lebih murah daripada mengambil gelar master di Amerika Serikat.

Mari kita ambil sertifikasi CFA (Chartered Finacial Analysts) dengan biaya kuliah MBA atau Master of Business Administration sebagai perbandingan. Biaya mengikuti ujian sertifikasi CFA adalah sekitar 5.000 dollar AS, dan 6 bulan waktu belajar tanpa harus resign. Sedangkan jika mengambil gelar MBA di Amerika Serikat, kita harus merogoh kocek kira-kira 100,000 dollar AS, dan 2 tahun belajar sebagai full-time student.

Selain faktor biaya dan durasi belajar, salah satu faktor penting sebelum memutuskan untuk mengambil gelar master atau sertifikasi adalah pembayaran. Opsi pembayaran mengharuskan kita untuk sering datang ke cabang bank terdekat, demi mencari nilai tukar terbaik sebelum melakukan transfer uang ke luar negeri.

Namun, dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, proses remittance atau transfer valas dari dalam ke luar negeri atau sebaliknya, seharusnya bisa lebih mudah dan praktis. Digibank by DBS mengerti betul kebutuhan-kebutuhan seperti ini. Hal ini terbukti dengan adanya fitur digibank transfer valas yang ada di dalam aplikasi digibank by DBS.

Dengan menggunakan fitur digibank transfer valas, kita mampu melakukan pembayaran biaya sertifikasi atau enrollment fee, serta tuition fee dengan cepat dan mudah.

Melalui aplikasi digibank by DBS yang sudah terinstall di smartphone, transfer uang ke luar negeri dapat dilakukan dengan sekali klik. Tidak perlu perlu lagi repot-repot datang ke cabang karena layanan digibank transfer valas bisa digunakan dimana saja dan kapan saja melalui koneksi internet.

Prosesnya juga sangat mudah. Kita hanya perlu meng-install aplikasi digibank by DBS di smartphone lalu pilih menu “transfer” lalu klik “transfer valas”. Di layar berikutnya, masukkan detil penerima dan negara tujuan transfer, serta mata uangnya. Terakhir, masukkan nominal transfer, dan digibank by DBS akan memproses transfer valas sesuai instruksi.

Proses transfer uang ke luar negeri bisa diselesaikan hari itu juga, jika dilakukan sebelum melewati jam-jam tertentu. Apalagi, jika universitas atau penyedia sertifikasi yang kita pilih menggunakan mata uang seperti USD, GBP, SGD atau AUD. Maka transfer valas tidak akan dikenakan biaya transaksi, alias gratis.

Dengan semua kemudahan yang dihadirkan oleh digibank by DBS, meningkatkan karir tidak lagi menjadi hal yang sulit, bukan?

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com