Advertorial

Selenggarakan Seminar Edukatif, Klik Kami: Fintech, Menjerat atau Menguntungkan?

Kompas.com - 28/02/2020, 14:23 WIB

Baru-baru iniKlik Kami bersama dengan DIA Event Organizer kembali mengadakan sosialisasi fintech dengan mengangkat tema “Catatan Dunia Fintech”. Acara ini diselenggarakan Sabtu, (22/2/2020) di Gedung Teater Pusat Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Semarang.

Pada acara yang merupakan hasil kerja sama dengan BEM Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ini hadir D Listyaning P,CRM Marketingdari Klik Kami bersama Galdy Baldy Glend, social media strategist dari fintech Empat Kali, serta Daniel A Tumiwa dari DIA Event Organizer sebagai moderator.

Selain Klik Kami, pada acara ini dua fintech lain yaitu Teman Prima dan Empat Kali juga turut berpartisipasi dalam seminar edukatif ini.

Ada alasan mengapa Klik Kami mengadakan seminar edukatif ini di Semarang. Pertama adalah adanya potensi di bidang ekonomi dan ekosistem digital di Jawa Tengah. Mengutip dari Kompas.com, pembiayaan oleh fintech di Jawa Tengah mencapai Rp 218 miliar.

Masih menurut sumber yang sama, data OJK menyebut bahwa per Februari 2018 sebanyak 8.000 orang di Jawa Tengah telah memanfaatkan fintech. Jumlah transaksi melalui fintech mencapai Rp 6,6 miliar.

Sementara berdasarkan data yang dihimpun dari situs www.ojk.go.id, per Desember 2019 ada sekitar 164 fintech peer to peer lending yang telah terdaftar. Sebanyak 25 di antaranya telah mengantongi izin.

Fintech tersebut terdiri dari 152 fintech konvensional dan 15 fintech syariah. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan pesat pertumbuhan fintech dari tahun ke tahun dengan pengguna terbesar di usia produktif yakni 19-34 tahun.

Klik Kami sebagai fintech peer to peer lending berharap masyarakat dapat memahami bagaimana menyikapi produk dari revolusi industri 4.0.DOK. Klik Kami Klik Kami sebagai fintech peer to peer lending berharap masyarakat dapat memahami bagaimana menyikapi produk dari revolusi industri 4.0.

D Listyaning P mengungkapkan besarnya antusiasme masyarakat Indonesia untuk melakukan peminjaman di berbagai fintech peer to peer lending menunjukkan tingginya kebutuhan akan dana modal yang tidak dapat diakomodir oleh bank konvensional.

Hal ini kemudian menimbulkan fenomena di kalangan masyarakat bahwafintech dapat menjerat mereka dengan hutang pinjaman online (pinjol).

Fintech itu seperti dua mata pisau yang berlawanan. Ketika kita menggunakan fintech lending secara bijak maka akan membantu tetapi jika kita menggunakannya tanpa perhitungan maka akan merugikan kita,” ujarnya.

Oleh karena itu Klik Kami sebagai fintech peer to peer lending bertanggung jawab mengedukasi masyarakat secara luas dan khususnya mahasiswa Semarang untuk lebih memahami mengenai fintech serta dampak dan manfaatnya bagi perekonomian.

Dengan adanya seminar edukasi ini diharapkan masyarakat dapat memahami bagaimana menyikapi produk dari revolusi industri 4.0 ini secara bijak dan cerdas.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com