Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan optimismenya terkait pembangunan infrastruktur di kawasan ibu kota negara (IKN) baru. Menurutnya, IKN baru ini dapat menjadi kiblat bagi kota-kota lain di Indonesia.
“Saya optimis pemindahan IKN ini akan jadi gerbang masa depan Indonesia,” ujar Budi dalam diskusi “Dialog Indonesia: Merajut Konektivitas Ibu Kota Negara” di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (26/02/2020).
Budi mengatakan pembangunan di IKN baru ini tidak hanya sebatas sistem transportasi yang lebih modern, tetapi juga pengembangan perkotaan yang lebih baik di masa depan.
“Berkali-kali Presiden menyampaikan tentang contoh kota masa depan. Kita harus berinovasi, seperti bagaimana kendaraan-kendaraan (listrik) di sana bisa jadi contoh untuk kota-kota lain di Indonesia,” pungkasnya.
Rancangan ibu kota baru, ujar Budi, akan dirancang secara modern. Hal ini diwujudkan dengan menghadirkan rumah sakit dan universitas bertaraf internasional, yang menggabungkan sistem pendidikan Indonesia dan luar negeri.
“Nanti rumah sakit dibuat standar internasional yang bisa jadi contoh, bisa menghemat devisa kita juga. Lalu ada international university, jadi anak-anak tidak perlu belajar di luar negeri,” jelasnya.
Budi mengakui, hal tersebut tidak mudah untuk dilaksanakan. Oleh karenanya, dirinya berharap keterlibatan semua pihak untuk mewujudkan pembangunan IKN baru ini.
“Mulai dari akademisi, dunia industri, komunitas masyarakat, pemerintah, hingga media. Lewat kolaborasi pentahelix, diharapkan kota ini bisa menjadi kota percontohan yang bisa kita banggakan,” ungkapnya.
IKN baru sendiri akan mengusung konsep green city. Hal ini diwujudkan lewat infrastruktur, termasuk sistem transportasi yang ramah lingkungan.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa pemerintah akan mewajibkan penggunaan kendaran berbasis listrik (electric vehicle /EV) di IKN baru.
“Kalau tidak EV, tidak boleh masuk ke kota itu (IKN baru). Kalau masuk ke dalam, harus (menggunakan kendaraan) EV atau public transportation yang pakai EV,” tegasnya.
Demi memenuhi kebutuhan energi mobil listrik di IKN baru, Luhut menyampaikan bahwa pemerintah berencana untuk membangun pabrik baterai litium di sekitar lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Terkait proses soft ground breaking, Sekretaris Tim Kajian IKN Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas Hayu Larasati menyampaikan bahwa proses ini akan berlangsung pada Juli 2020 mendatang.
“Perkiraan pada bulan Juni, semua rancangan Undang-Undang dan masterplan sudah siap, sehingga Juli sudah dimulai soft groundbreaking yang dimulai seterusnya dengan penyiapan pembangunan fisik,” ujarnya.