Advertorial

Pelindo 1 Perketat Pintu Masuk ke Indonesia demi Cegah Virus Corona Masuk

Kompas.com - 05/03/2020, 18:53 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah terus meningkatkan pengawasan ketat terkait persebaran virus corona baru. Usaha ini dilakukan untuk menangkal penyakit corona 2019 (Covid-19) masuk ke Indonesia. Salah satu caranya dengan memaksimalkan pengawasan di pintu-pintu masuk ke Indonesia, baik udara, laut, dan darat.

Pelindo 1, selaku Badan Usaha Milik Negara pengelola pelabuhan, pun langsung bergerak cepat. Perusahaan plat merah ini sudah memasang thermal scanner di seluruh pelabuhan yang berada di bawah naungan Pelindo 1. Otoritas pelabuhan juga meningkatkan koordinasi dengan kantor kesehatan pelabuhan dan dinas kesehatan setempat untuk melakukan pemeriksaan bersama.

“Di beberapa areal terminal penumpang Pelindo 1 telah dipasang alat scanner untuk pendeteksi suhu tubuh sebagai antisipasi penyebaran virus corona, seperti di Terminal Penumpang Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, dan Dumai,” jelas Vice President Humas Pelindo 1, Fiona Sari Utami.

Fiona menambahkan, pemeriksaan penumpang di pelabuhan internasional Pelindo 1 ini dimulai dari dermaga hingga pintu masuk dan keluar. Petugas kesehatan pun disiagakan demi menjamin Covid-19 tidak menyebar ke Indonesia.

Pemeriksaan juga dilakukan pada kru dan awak kapal internasional yang bersandar di pelabuhan. Petugas gabungan lintas sektor akan memeriksa dan mengecek kesehatan awak di kapal sebelum kegiatan bongkar muat dilakukan.

“Kegiatan pemeriksaan ini tidak saja dilakukan pada saat isu virus corona mewabah, tetapi sudah menjadi kegiatan rutin yang dilakukan sesuai dengan prosedur di pelabuhan,” tegas Fiona.

Pelindo 1 sendiri juga sudah membekali petugas di pelabuhan dengan masker. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi paparan virus corona baru.

Pelabuhan-pelabuhan yang berada di lingkungan Pelindo 1 antara lain pelabuhan yang berada di Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun (Provinsi Kepulauan Riau), pelabuhan di Dumai (Provinsi Riau), serta pelabuhan di Tanjung Balai Asahan (Provinsi Sumatera Utara). Semua pelabuhan ini melayani penumpang dari dan ke Malaysia serta Singapura.

Sementara itu, pelabuhan yang melayani kargo internasional di antaranya Pelabuhan Belawan, Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, Perawang, Seikolakkijang, Dumai, dan Lhokseumawe. Pelabuhan-pelabuhan ini melayani kargo impor dari Singapura, Malaysia, Vietnam, Myanmar, India, dan Tiongkok.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Tohir sudah mengoordinasikan seluruh BUMN untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru. Ia meminta masyarakat tidak panik karena pemerintah sudah menyiapkan segala langkah dan infrastruktur penangkal Covid-19.

“Pemerintah serius melindungi masyarakat,” tegas Erick.

Pemerintah sendiri sudah memperketat 135 pintu masuk di seluruh Indonesia. Selain itu, telah disiapkan pula fasilitas kesehatan berupa 860 set alat pelindung, 12 ribu masker n95, dan 35 ribu health alert card. Kesiapsiagaan ini wujud keseriusan pemerintah dalam melindungi masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau