Advertorial

Mitigasi Penyebaran Virus Corona, ASDP Bagikan Masker dan Semprot Disinfektan

Kompas.com - 06/03/2020, 21:39 WIB

Virus corona atau COVID-19 yang telah menyebar ke 73 negara, termasuk Indonesia, menjadi perhatian dunia. Tidak sedikit negara yang melarang warganya untuk pergi ke negara terdampak.

Mereka juga membatasi orang untuk masuk ke wilayahnya, apalagi yang berasal dari negara terdampak. Presiden Joko Widodo pada Rabu, (05/02/2020) telah melarang penerbangan dari dan ke China sebagai negara asal virus ini.

Tak hanya jalur udara, di jalur laut pun telah dilakukan beberapa pencegahan penularan virus dengan melarang menurunkan anak buah kapal (ABK) dari China. Bagi orang yang harus turun, petugas pelabuhan juga terlebih dahulu naik ke kapal untuk mengecek suhu tubuh orang yang berada di atas kapal.

Ini merupakan bentuk pemerintah serius dalam menangani viris corona. Selain itu, melalui surat edaran Kementerian BUMN terkait kewaspadaan pernyebaran virus corona, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga telah menyiapkan langkah mitigasi penyebaran COVID-19.

Langkah pencegahan yang dilakukan ASDP adalah dengan memberikan masker di pelabukan untuk para pengguna jasa. Selain itu, dilakukan juga pengecekan suhu tubuh, dan penempatan cairan pencuci tangan.

Penyemprotan disinfektan di pelabuhan dan kapal juga dilakukan ASDP untuk mencegah masuknya virus corona melalui transportasi laut. Pencegahan berupa spanduk di luar ruang dan media sosial disosialisasikan agar para pengguna jasa dapat memahami antisipasi penyebaran virus.

“Kami sangat concern dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini. Tentu kami meminta kerja sama seluruh pihak agar meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalisir potensi terjadinya penularan, khususnya di ruang publik,” tutur Imelda Alini, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (05/03/2020).

Selanjutnya, ASDP juga melakukan pencegahan dari pihak internal, yaitu pengecekan suhu tubuh karyawan setiap masuk kantor dan penyemprotan disinfektan di lingkungan kantor.

Supaya penanganan virus lebih cepat, pembentukan tim tanggap bencana virus dilakukan. Hal ini dilakukan jika ada karyawan atau tamu kantor yang terindikasi mengarah ke COVID-19.

Langkah terakhir yang dilakukan ASDP adalah dengan berkordinasi dengan instansi kesehatan, yaitu kantor kesehatan pelabuhan, Puskesmas, dan RSUD, terdekat untuk pemasangan alat pendeteksi suhu tubuh dan sosialisasi pencegahan corona di lingkungan pelabuhan.

Dengan langkah-langkah tersebut, menjadi cara BUMN melindungi masyarakat Indonesia dari wabah virus yang meresahkan ini. Jadi, masyarakat diharapkan tak perlu panik dan tetap waspada dengan cara menjaga kesehatan diri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau