Nardi (41), yang tinggal di Kampung Cikawari, Desa Wangunharja Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat tidak menyangka usaha warung mie ayam dan bakso miliknya dapat berkembang sangat pesat.
Bermula dari satu warung mie ayam dan bakso pada 2002 silam, kini Nardi telah memiliki tiga warung, dua penggilingan mie, minimarket, isi ulang galon air mineral, isi ulang gas, bengkel las serta rental mobil dengan empat armada. Saat ini, Nardi memiliki omset penjualan Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar per bulan.
“Awal saya mendirikan usaha, mendapat pinjaman dari BRI sebesar Rp 4 Juta dan Alhamdulillah dengan pinjaman tersebut saya bisa memperbesar usaha hingga saat ini bisa mempekerjakan 14 orang,” ujar Nardi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com (17/3/2020).
Mulanya, Nardi mendapat pinjaman Rp 4 juta di tahun 2002. Saat ini, jumlah pinjaman Nardi di BRI tercatat Rp 1,5 miliar.
Nardi pun menjadi contoh salah satu nasabah UMKM BRI yang berhasil “naik kelas”. Sejak tahun 2016, Nardi memutuskan untuk menjadi Agen BRILink. Rata rata transaksinya kini mencapai 100 transaksi per hari.
“Kuncinya yakni ulet dan terus mencoba hal baru sehingga peluang untuk sukses pun semakin besar,” pungkasnya.
Nardi pun mengisahkan selama 18 tahun menjadi nasabah, BRI tidak hanya memberikan bantuan permodalan semata namun juga pendampingan dan edukasi.
“Mantri BRI mengajari saya hal dasar seperti manajemen keuangan, administrasi dan pencatatan serta networking yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan usaha saya hingga saat ini,” imbuh Nardi.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan, menaikkan kelas para pelaku UMKM merupakan salah satu strategi BRI untuk meningkatkan portofolio kredit UMKM mencapai 80 persen di tahun 2022.
“Selain memperluas pasar baru di segmen mikro, BRI juga memiliki strategi untuk menaikkan kelas, dari mikro menjadi kecil dan dari kecil menjadi menengah. Karena saat ini porsi usaha kecil dan menengah relatif lebih rendah dibandingkan segmen mikro,” ujarnya.
Hingga akhir Desember 2019 Bank BRI tercatat berhasil menyalurkan pinjaman sebesar Rp. 907,4 triliun, tumbuh 8,3 persen year on year (yoy).
Dari total pinjaman tersebut, sebesar 79 persen diantaranya dinikmati oleh pelaku usaha UMKM di seluruh Indonesia.
“Berbagai inisiatif strategis sedang kami persiapkan untuk memacu produktivitas pertumbuhan, efisiensi sekaligus menciptakan model bisnis yang baru sehingga BRI dapat melayani lebih banyak lagi UMKM di Indonesia,” pungkas Supari.