Advertorial

Inovasi Anak Muda Dorong Sinergi Gender dalam Program YCSE Academy 2.0

Kompas.com - 17/03/2020, 18:40 WIB

Datang dari seluruh penjuru Indonesia, 30 anak muda Indonesia kembali menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Di panggung @america, Pacific Place, 10 tim anak muda ini mempresentasikan berbagai inovasi dalam membangun usaha berdampak sosial, mulai dari permasalahan lingkungan, pendidikan, disabilitas, hingga peningkatan kesehatan dan kesetaraan. Kegiatan ini juga menjadi kali pertama kesempatan mereka untuk mempresentasikan inovasi di hadapan sejumlah investor, sesama pelaku usaha sosial, media, dan lainnya, sebagai finalis program Young Changemakers Social Enterprise (YCSE) Academy 2.0. 

Pelaksanaan program YCSE Academy kali ini juga menjadi spesial terkait tema yang diangkat, yaitu female socio-techpreneur. Tema ini diangkat program YCSE Academy dalam upaya mengatasi ketidakseimbangan kesempatan antara pemimpin laki-laki dan perempuan karena kemajuan ekonomi bisa dicapai ketika semua pihak saling bekerja sama. 

Para finalis ini terpilih dari 216 tim pendaftar dan telah melewati sejumlah rangkaian kegiatan. Salah satunya adalah coaching class, di mana peserta mendapat kesempatan untuk belajar membangun tim yang tepat, memanfaatkan peluang penggunaan teknologi dalam bisnis, serta sejumlah materi bermanfaat lainnya dari Lemonilo, HARA, Tanihub, STOQO, dan Alpha JWC Ventures. Finalis juga telah melewati sejumlah proses seleksi dari Campaign.com, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, dan Alpha JWC Ventures, serta tahapan public voting

Langkah 10 tim yang terpilih kemudian dimulai dengan bootcamp bersama Social Innovator Acceleration Program (SIAP) selama empat hari secara intensif di Jakarta, serta presentasi inovasi usaha sosial mereka di @america. Kegiatan presentasi ini juga disaksikan juri untuk memilih tiga tim terbaik, serta disiarkan secara live melalui media sosial. 

“Kami ke sini memang pengen belajar mengenai impact mission, dan kami merasa materi yang diberikan tepat banget, persis seperti apa yang kami butuhkan. Kami kan juga belum punya mentor, jadi ikut acara ini tuh senang banget,” tutur Kharolin Hilda Amazona dari tim Menganyam Pesisir. 

“Saya senang sekali 10 tim di sini sangat diverse. Biarpun isunya beda-beda, di sini kami justru menemukan kalau kami semua punya visi yang sama, sama-sama mau berbuat baik dan bergerak bersama,” tutur Lufthans Arstipendy dari tim Nichoa Chocolate. 

Kegiatan presentasi ini juga ditutup dengan panel talkshow bertajuk Making an Impact Together! Women’s Lead in Tech and Sociopreneurship bersama Evan Fowler (Economic Officer, U.S. Embassy Jakarta), William Gondokusumo (CEO Campaign.com, Representative YCSE Academy 2.0), Erika Dianasari Go (Alpha JWC Ventures), Aghnia Banat (SIAP), Alivia Alfiarty (Bumi Kami, Participant of YCSE Academy 1.0). Panel ini membahas peran perempuan bersaing kompetitif sebagai pelaku usaha sosial, serta bagaimana industri usaha sosial turut mendukung menciptakan kesempatan bagi perempuan. 

3 TIM TERPILIH JADI PEMENANG 

Pada akhir penyelenggaraannya, program ini juga mengumumkan tiga nama yang keluar sebagai tim terbaik dalam program ini. Penilaian dilakukan oleh sejumlah juri, yaitu Erika Dianasari Go (Partner at Alpha JWC Ventures), Annisa Hasanah (CEO Ecofun Indonesia ‘Ecofunopoly’ - US Embassy YSEALI Program Alumni), dan Rosalina Ramadhanni (Cultural Affairs Specialist - @america United States Embassy Jakarta), berdasarkan presentasi tim dalam kegiatan Presentation Day. 

Nama Kampung Marketer keluar sebagai pemenang utama program YCSE Academy 2.0 ini. Kampung Marketer berhasil menjadi pemenang setelah mengungguli sembilan tim lain yang terpilih sebagai finalis program ini dengan inovasi mereka dalam mengurangi pengangguran, laju urbanisasi, dan menciptakan entrepreneur muda di desa. Kemenangan ini membuat mereka mendapatkan hadiah sebesar 25 juta rupiah. 

“Pemenangnya dinilai berdasarkan performa tim, dan ketiga tim ini sebenarnya memiliki tingkat solidaritas yang sama kuat. Kejelasan konsep bisnis, dan tingkat impact yang dihasilkan. Beberapa tim memiliki impact yang lebih kuat. Terakhir, adalah konektivitas permasalahan yang ada dengan solusi. Jadi pemenangnya ini bisa mengindikasikan permasalahan dan memberikan solusi yang tepat,” jelas Rosalina Ramadhanni, salah satu juri. 

“Semakin besar kan nambah juga tantangannya. Nah itu yang jadi tantangan kami, untuk harus jaga kualitas meski dengan bertambahnya SDM. Di YCSE ini kami belajar banyak, terutama tentang team building, dan karena saya sebagai evaluator kan di Kampung Marketer, saya suka juga tentang improving outcome measurement. Dari situ kami belajar mengevaluasi kegiatan supaya selalu selaras dengan tujuan utama, termasuk membangun tim supaya kulturnya tetap baik dan selaras dengan tujuan utama,” tutur Umu Khoirunnisa dari Kampung Marketer. 

Tim yang menjadi pemenang kedua program ini adalah Nichoa Chocolate. Nichoa Chocolate sendiri berinovasi memproduksi cemilan cokelat yang sehat. Sumber cokelatnya sendiri didapatkan dari Kelompok Wanita Tani di Magelang, sehingga turut memberikan dukungan pada perempuan. Sebagai pemenang kedua, Nichoa Chocolate mendapatkan hadiah sebesar 15 juta rupiah. 

Pemenang ketiga dalam program ini adalah Mooi Papua yang membuat produk kesehatan kulit dan tubuh. Produk tersebut dibuat menggunakan bahan alami tanah Papua dan dibuat oleh mama-mama Papua. Mooi Papua mendapatkan hadiah sebesar 10 juta rupiah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com